natinedJs ⓚ 2017 Kencing Manis (Diabetes Melitus) Penyakit diabetes melitus (DM), lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai penyakit kencing manis. Penyakit ini dari ilmu patofisiologi disebut sebagai kumpulan gejala yang timbul pada seseorang (manusia) yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut atau relatif. Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit degeneratif dengan sifat kronis yang jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun.
Klasifikasi atau jenis diabetes melitus ada bermacam-macam, tetapi di Indonesia paling banyak ditemukan adalah tipe 2.
Berikut tipe diabetes melitus :
Diabetes Melitus tipe 1. Tipe diabetes ini umumnya menyerang anak hingga remaja. Oleh karena itulah jenis atau tipe diabetes mellitus ini di namakan juga dengan sebutan Juvenile Diabetes. Tipe diabetes 1 disebabkan oleh karena adanya kerusakan atau kesalahan genetik pada sel pankreas sehingga sistem imun terganggu dan tidak bisa menghasilkan hormon insulin.
Penderita diabetes tipe 1 ini sangat tergantung dengan insulin dari luar. Untuk kelangsungan hidupnya, penderita harus mendapatkan suntikan hormon insulin secara rutin dan terjadwal. Oleh karena itulah tipe 1 ini juga dinamakan dengan Insuline Dependent Diabetic Mellitus (IDDM). Diabetes melitus tipe 1 muncul secara mendadak dengan gejala tiba-tiba sering cepat merasa haus, sering buang air kecil (sering ngompol pada anak), badan menjadi kurus secara drastis dan lemah. Jika insulin tidak segera diberikan, penderita bisa tiba-tiba tidak sadarkan diri atau koma diabetik.
Diabetes Melitus Tipe 2. Diabetes Melitus tipe 2 disebabkan karena kurangnya kemampuan tubuh dalam merespon hormon insulin sehingga tubuh tidak mampu memanfaatkan insulin yang dihasilkan oleh pankreas. Pankreas mungkin telah memproduksi insulin secara normal namun hormon yang dihasilkan tidak bisa dimanfaatkan oleh tubuh secara efektif. Tubuh bersifat resisten terhadap hormon insulin. Ketidakmampuan tubuh dalam memanfaatkan hormon insulin seringnya dikarenakan sel-sel tubuh bersaing berat dangan sel-sel lemak dalam tubuh. Hormon insulin banyak di hisap oleh sel-sel lemak yang menumpuk dalam tubuh. Oleh karena itulah, tipe 2 ini lebih banyak menimpa pada orang-orang yang memiliki pola hidup dan pola makan yang jelek sehingga terjadi penimbunan lemak atau kegemukan.
Kegemukan seringnya mengganggu sistem kerja pankreas dan metabolisme terganggu. Kegemukan pada anak harus mendapatkan perhatian yang serius dari para orang, jangan sampai terlambat sehingga menjadi derita di masa tuanya. Diabetes tipe 2 inilah yang banyak menimpa para penderita penyakit diabetes. Bahkan prosentasenya bisa sampai 90% dari keseluruhan penderita diabetes melitus.
Berbeda dari tipe 1 yang muncul tiba-tiba, diabetes tipe 2 memiliki perkembangan yang sangat lambat sampai bertahun-tahun. Oleh karena itulah sering-seringlah Anda memeriksakan kadar gula Anda untuk bisa mendeteksi sedari dini.
Gejala diabetes melitus tipe 2 sering kali tidak terasa. Namun Anda perlu waspada. Tubuh yang mengalami resistensi terhadap hormon insulin akan memaksa organ pankreas untuk memproduksi insuline sebanyak-sebanyaknya untuk dapat menggempur resistensi insulin tersebut dan memberi kesempatan gula untuk masuk de dalam sel tubuh.
Kondisi ini memerlukan perbaikan secepatnya. Kalau tdak, pankreas akan bekerja ekstra keras yang menyebabkan dia kelelahan dan akhirnya bisa rusak. Dengan rusaknya pankreas maka bisa Anda bayangkan sendiri akibatnya. Sangat mengerikan. Tubuh yang sudah resisten ditambah lagi insulin sudah tidak bisa diproduksi lagi karena organ yang bertanggung jawab disfungsi.
Diabetes Melitus Tipe 3. Tipe diabetes ini merupakan gabungan dari diabetes tipe 1 dan tipe 2. Hal ini terjadi ketika penderita diabetes melitus 1 secara terus menerus disuntik insulin, ada sebagian penderita menjadi resisten terhadap hormon dari luar tersebut sehingga dia menderita tipe 2 sekaligus. Diabetes melitus tipe 3 juga bisa terjadi karena penderita diabetes melitus tipe 2 mengkonsumsi obat-obatan yang merangsang produksi insuline lebih banyak sehingga pankreas menjadi lelah, lemas, dan akhirnya ambruk. Jangka panjangnya pankreas menjadi rusak sehingga produksi menjadi sangat sedikit atau terhenti sama sekali. Maka jadilah tipe diabetes gabungan yaitu tipe 2 dan 1 yang dinamakan diabetes melitus tipe 3.
Sebenarnya penyakit diabetes melitus tidaklah menakutkan bila diketahui dari awal. Kesulitan diagnosis timbul karena kadang-kadang datang tenang dan bila dibiarkan akan menghanyutkan pasien ke dalam komplikasi fatal. Oleh, karena itu mengenal tanda-tanda awal penyakit diabetes menjadi sangat penting.
Faktor Keturunan
Faktor keturunan merupakan penyebab utama timbulnya penyakit diabetes di samping penyebab lainnya seperti infeksi, kehamilan dan obat-obatan. Tetapi meskipun demikian pada orang dengan bibit diabetes belumlah menjamin timbulnya penyakit diabetes. Masih mungkin bibit ini tidak menampakkan diri secara nyata sampai akhir hayatnya.
Beberapa faktor yang dapat menyuburkan dan sering merupakan faktor pencetus diabetes melitus adalah :
- Kurang gerak atau malas
- Makanan berlebihan
- Kehamilan
- Kekurangan produksi hormon insulin
- Penyakit hormon yang kerjanya berlawanan dengan insulin
Baca juga : Pengetahuan Umum untuk Menambah Wawasan
Gejala dan Tanda Awal
Adanya penyakit diabetes melitus ini pada awalnya seringkali tidak dirasakan dan tidak disadari oleh penderita. Beberapa keluhan dan gejala yang perlu mendapat perhatian adalah
Keluhan Klasik
- Penurunan berat badan dan rasa lemah
Penurunan berat badan yang berlangsung dalam waktu relatif singkat harus menimbulkan kecurigaan. Rasa lemah yang hebat, hal ini disebakan glukosa dalam darah tidak dapat masuk ke dalam sel sehingga sel kekurangan bahan bakar untuk menghasilkan tenaga. Untuk di ambil dari cadangan lainnya yaitu sel lemak dan otot. Akibatnya penderita kehilangan jaringan lemak dan otot sehingga semakin kurus.
- Banyak kencing
Karena sifatnya, kadar glukosa darah yang tinggi akan menyebabkan banyak kencing. Kencing yang sering dan dalam jumlah banyak akan sangat menggangu penderita terutama pada malam hari
- Banyak minum
Rasa haus amat sering dialami penderita karena banyaknya cairan yang keluar melalu eksresi kencing.
- Banyak makan
Kalori dari makanan yang di makan, setelah dimetabolisasikan menjadi glukosa darah tidak seluruhnya dapat dimanfaatkan, penderita merasa lapar.
Keluhan Lain
- Gangguan saraf tepi atau kesemutan
Penderita mengeluh rasa sakit atau kesemutan terutapa pada kaki di waktu malam sehingga menggangu tidur.
- Gangguan penglihatan
Pada fase awal penyakit diabetes sering dijumpoai gangguan penglihatan yang mendorong penderita untuk mengganti kacamatanya berulang kali agar ia tetap dapat melihat dengan baik
- Gatal atau bisul
Kelainan kulit berupa gatal, biasanya terjadi didaerah kemaluan atau daerah lipatan seperti ketiak dan di bawah payudara. Sering pula dikeluhkannya timbulnya bisul dan luka yang lama sembuhnya. Luka ini dapat timbul akibat hal yang sepele seperti luka lecet karena sepatu atau tertusuk peniti.
- Gangguan ereksi
Gangguan ereksi ini menjadi masalah tersembunyi karena sering tidak secara terus terang dikemukakan penderitanya. Hal ini terkait dengan budaya masyarakat yang masih merasa tabu membicarakan masalah seks, apalagi menyangkut kemampuan atau kejantanan seseorang.
- Keputihan
Pada wanita keputihan dan gatal merupakan keluhan yang sering ditemukan dan kadang-kadang merupakan satu-satunya gejala yang dirasakan.
Baca juga : Pengobatan dan Pencegahan Diabetes Melitus.
Tags
Infopedia