Nimfa berukuran kecil, berwarna hijau kekuning-kuningan, stadium nimfa berlangsung selama 6 7 hari A. gossypii berkembangbiak secara parthenogenesis yaitu melahirkan anak yang telah berkembang di tubuh induknya sebelum dilahirkan.
Nimfa yang telah menjadiimago akan siap beranak setelah berumur 4 5 hari (Kalshoven, 1981). Dalam keadaan iklim dingin, sebagian besar serangga aphids berkembang biak secara tidak kawin (dengan menghasilkan nimfa).
Nimfa tersebut akan berubah secara bertahap menjadi serangga dewasa dalam ideal waktu kurang lebih 8 – 10 minggu. Kondisi alam dengan suhu yang dingin dan kelembaban tinggi menyebabkan perubahan nimfa menjadi aphids dewasa membutuhkan waktu lebih lama. Mulai dari nimfa tahap pertama hingga keempat, bentuknya nyaris sama. Dan setelah memasuki bentuk nimfa tahap empat itulah nimfa pradewasa akan berubah menjadi serangga dewasa yang bersayap maupun tanpa sayap. Serangga dewasa ini akan berkembangbiak kembali (reproduksi) dalam waktu kurang lebih 2 – 3 hari kemudian.
Di Australia, sebagian besar aphids adalah betina. Karena dia bisa berkembang biak secara tidak kawin, maka untuk dapat memiliki keturunan, mereka tidak memerlukan pasangan sehingga daur hidupnya pun sangat singkat. Selama hidupnya aphids betina mampu menghasilkan ribuan aphids baru yakni hanya dalam waktu 4 – 6 minggu saja. Seiring dengan perkembangannya, maka aphids akan mudah sekali berpindah dari tempat satu ke tempat lain.
Apabila dari suatu tempat terdapat sumber inokulum virus, maka sangat mudah bagi virus tersebut berpindah ke tanaman lain yang lebih sehat. Tanaman yang diserang oleh kutu daun , daunnya akan mengeriting karena cairan dalam daun dihisap oleh hama ini. Pada serangan hebat akan menyebabkan pertumbuhan tanaman mengerdil. Hama ini juga merupakan vektor (pembawa) penyakit virus.
Hama dapat mengeluarkan kotoran "embun madu', sehingga kadang pada tanaman yang terdapat banyak kutu ini akan ditemui semut-semut yang akan memamfaatkan kotorannya. Embun madu yang dapat menjadi media tumbuhnya jamur jelaga yang dapat menutupi daun dalam proses fotosintesa. Kutu daun termasuk dalam famili Aphididae ordo Homoptera, serangga ini bertubuh lunak, berukuran 4-8 mm.
Kelompok Aphids biasanya berkoloni di bawah permukaan daun atau sela-sela daun, hama ini mengekskresikan embun madu, adanya embun madu yang dikeluarkan kutu daun dapat dilihat dengan terdapatnya semut atau embun jelaga yang berwarna hitam. Munculnya embun jelaga ini menyebabkan permukaan daun tertutupi sehingga akan menghambat proses fotosintesis. Aphids menyerang tanaman Cabe, Paprika, Timun, Semangka, Melon, Kubis dan Kailan.
Pestisida yang tepat digunakan untuk penangangan kutu daun;
Insektisida Curacron 500 EC - 100 ML p Rp 35.000,- (bibitonline)
Syngenta
Harga Kios tani/pupuk rata-rata Rp 35.000,-
Cairan - Emulsifiable Concentrate, cairan pekat yang terdiri dari campuran bahan aktif dengan perantara emulsi. Bahan aktif profenos 500 g/l.
Curacron 500EC merupakan insektisida yang mengandung bahan kimia beracun yang dapat membasmi segala jenis hama serangga tanaman dengan kontak dan lambung.
Mengendalikan hama pada tanaman cabe, bawang merah, jeruk, tomat, kapas, kentang, kacang hijau, tebu, kubis semangka, tembakau, dan lain-lain
Mengendalikan spesies ulat grayak, kutu daun, kutu putih, lalat buah, belalang, ulat papillo, dan hama thrips.
Insektisida Matador 25 EC - 50 ML p Rp 20.000,- (shopee)
Syngenta
Harga Kios tani/pupuk Rp 20.000 - Rp 23.000,-
Matador 25ec adalah jenis Insektisida sintetik piretroid generasi terbaru yang mampu mengendalikan jenis hama tanaman dengan dosis rendah. Mempunyai daya berantas yang sangat luas, bekerja langsung terhadap sistem syaraf pusat serangga sehingga memberikan daya pengendalian yang sangat cepat. Matador 25 EC bbekerja baik secara kontak, maupun racun perut . Matador 25 EC mempunyai sifat repelensi sehingga memberikan pengendalian hama dalam jangka waktu yang lama dengan jumlah penyemprotan lebih sedikit
Kekurangan bau sangat menyengat pasca penyemprotan. Pengendalian kutu daun tidak terlalu efektif lebih efektif pada ulat grayak (Spodoptera litura)
Bahan aktif:Lamda Sihalotrin 25 g/l
Dursban 200 EC - 500 ML p Rp 43.500,- (faedahjaya)
Dow Agrosciences
Harga kios tani/pupuk Rp 45.000,- - 50.000,-
Dursban 200 EC merupakan Insektisida racun lambung, kontak dan pernafasan, berbentuk pekatan berwarna kuning yang dapat di emulsikan untuk mengendalikan hama pada tanaman tembakau, bawang merah, cabai, jagung, kacang hijau, kacang tanah, kakao, kedelai, kelapa, kelapa sawit, kubis, lada, petsai, tomat dan wortel.
Untuk mengendalikan hama kutu daun pada tanaman Cabai, Dursban 200EC merupakan Insektisida racun lambung sangat cocok digunakan pada tanaman tembakau dan juga bisa digunakan sebagai kocoran untuk mengendalikan hama Penggerek Batang, Jontrot, Cacing, Uret pada akar tanaman seperti : Tanaman tembakau, Tomat, Kubis. Kentang, Kacang Tanah, dan Buncis.
Bahan aktif : Klorpirifos 200 g/l
Regent 50 SC - 250 ML p Rp 63.500,- (faedahjaya)
BASF
Harga kios tani/pupuk Rp 65.000 - Rp 70.000,-
Untuk mengendalikan hama Perusak daun, Ulat grayak, Wereng, Walang, Gasir, Orong-orong dan hama jenis lainnya yang menggagu tanaman seperti : Kubis, Cabai, Anggur, Tomat, Kacang Panjang, Kubis, Wortel, Brokoli, Sawi dan Tembakau. Regent 50SC merupakan insektisida dan zat pengatur tumbuh yang bekerja secara sistemik untuk membrantas hama secara tuntas pada tanaman.
Baik digunakan untuk kutu daun pada cabai. Perhatikan petunjuk penggunaan pada label kemasan.
Bahan aktif : Fipronil 50 g/l
Baca juga : Formulasi Pestisida