Perkembangan Segmen Usaha Mikro dan Kecil melalui Perbankan Mikro

natinedJs Ⓚ 2016 Segmentasi mikro berada di tempat relatif tidak teratur, dan kotor. Bagian mikro berada di tempat kecil dengan jumlah penggunanya yang besar. Kondisi tersebut dapat kita lihat dipemukiman yang sudah membentuk lingkungan pasar tradisional. Dalam proses pembentukannya biasanya memakan waktu yang cukup lama karena masuknya investasi baru di lingkungan itu dapat menyebabkan trade off tujuannya untuk mendapatkan pilihan, bahwa biaya untuk setiap tindakan diukur dalam kesempatan-kesempatan yang terlewatkan.
 

http://www.usaharumahan19.com/2016/05/peluang-usaha-pembuatan-tahu-yang.html

Orang-orang yang rasional mengambil keputusan dengan membandingkan biaya marginal dengan keuntungan marginal, dan bahwa orang-orang mengubah perilaku mereka sebagai respons atas perubahan insentif yang mereka hadapi (Gregory M, 2003).
Waktu berjalan tumbuhlah perdagangan mikro lainnya baik dengan jenis usaha yang sama ataupu tidak. â„°â„°

Kegiatan tersebut berkembang lagi dengan alur produksi, distribusi dan konsumsi. Dari setiap kegiatan tersebut masing-masing pelaku ekonomi ini mengharapkan keuntungan dari tindakannya. Pasar menjadi tempat baik dalam melaukan pertukaran atau trading. Dengan meningkatkan produktivitas dapat meningkatkan sumber hidup dengan standar baik, bukan dengan memproduksi uang berlebih sehingga menyebabkan inflasi. Produktivitas inilah yang menjadi acuan bisnis mikro. Secara umum agar proyeksi pengembangan pasar dengan jumlah pembeli dan penjual yang besar.

Mikro ekonomi mempelajari pembuatan keputusan oleh rumah tangga dan perusahaan dan interaksi antara keduanya di pasar (Gregory M, 2003). Pasar menjadi wahana dalam malakukan transaksi jual beli. Kebanyakan perdagangan pasar dengan jumlah transaksi kecil namun dengan banyaknya pembeli dan juga distribusi barang di pasar tersebut dapat meningkatkan volume transaksi. Misal, Pasar Way Halim distribusi barang bisa mencapai 1 milyard/hari maka konsumsi di pasar tersebut bisa mencapai 70 persen diperdagangkan dan sisanya merupakan inventory penjualan tertunda. Bila setiap hari terjadi penambahan barang untuk diperdagangkan maka harga semakin murah (ceteris paribus) bila semua asumsi diabaikan. Tentunya konsumen akan melihat pasar dengan barang pembelian yang mudah dicari. Untuk mengurangi beban marginal dalam melakukan kegiatan pasa.

Ada season dimana terjadi permintaan dan penawaran besar. Pelaku pasar tidak bisa persis memastikan waktu dimana terjadi peningkatan aktivitas pasar. Karena, perdagangan mikro tidak menggunakan elemen analisis pasar. Pelaku pasar hanya melakukan kegiatan penjualan semata-mata. Dengan terjadinya shock/tegangan aktivitas pasa dapat membuat psikologi pelaku pasar terganggu.

Gangguan tersebut menyebabkan kebutuhan modal kerja pemenuhan inventory penjualan melemah sedangkan dalam kondisi tersebut konsumsi tidak dapat di hentikan. Berdasarkan tingkat kepuasan konsumen rata-rata mereka menggunakan pedoman pembelian beradasarkan :
1. Barang distribusi terlihat jelas dengan jumlah yang banyak
2. Konsumsi/pembeli dengan aktivitas perdangangan yang padat
3. Barang tersedia sesuai dengan permintaan ada
4. Kemudahan dalam melakukan transaksi proses jual beli ataupun pembayaran

Pelaku pasar mikro bukan merupakan bagian dari micro financing, akses yang sulit para pelaku pasar mikro ini. Rata-rata pelaku pasar menggunakan modal seadanya, modal pas-pasan sehingga ketika modal tersebut sudah tidak produktif pelaku pasar sulit untuk melakukan kegiatan usahanya. Muncul pelaku pasar dengan modal cukup untuk memperdagangkan modal usaha. Bisnis tersebut banyak dilakukan oleh ibu-ibu dengan harapan peminjaman uang tersebut dapat menghasilkan keuntungan besar bagi pelaku usahanya. Akan tetapi, karena besarnya jumlah pengembalian modal tersebut sehingga pelaku pasar mikro kesulitan dalam melakukan pengembalian.

Segmen inilah yang dilirik oleh perbankan mikro sejak abad ke 19, dan masih berkembang sampai saat ini. Bank mikro merupakan jasa keuangan atau lembaga keuangan yang terkait dengan pasar/segmen mikro. Kata bank berasal dari bahasa italia banca berarti tempat penukaran uang. Sedangkan menurut undang-undang perbankan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Wikipedia, 2016).

Bank mikro mengambil alih jasa keuangan dalam semua aktivitas mikro jasa tabungan, pembayaran, jasa deposito dan jasa kredit atau penyaluran dana untuk membantu kesejahteraan. Apa perbedaan di antara kedua segmen bank baik itu bank makro atau konvensional dengan bank mikro. Perbedaannya terletak pada capital adequacy ratio atau disebut juga rasio kecukupan modal.

Bank makro merupakan lembaga keuangan dengan konsep makro atau grosir. Perdagangan grosir dengan keuntungan kecil tentunya membutuhkan banyak modal. Sedangkan bank mikro merupakan lembaga keuangan mikro dengan konsep eceran atau retail. Perdagangan eceran tentunya tidak membutuhkan kecukupan modal besar dan keuntungan bank lebih besar karena realisasi pengguna jasa mikro tidak terlalu memahami keterkatian konsumsi bank dengan beban keuntungan yang dibayarkan oleh pengguna layanan.

Perbankan mikro mengeluarkan besar kredit hanya sampai 500 juta rupiah kepada nasabahnya. Dengan limit kredit itu korporasi penyedia jasa bank mikro cukup mudah untuk menyalurkan kredit. Sisi financial lainnya jumlah akun atau number of account nasbah akan lebih banyak bila kita kaji lebih dalam. Korporasi dengan pinjaman sampat x milyard untuk satu account, sedangkan segmen pasar mikro mereka akan menggunakan dana sesuai dengan kebutuhan dengan limit 5-500 juta. Dari beberapa ratus nasabah bank mikro akan tetap membukukan jumlah milyard yang sama. Akan tetapi perbedaannya adalah keuntungan usaha perbankan mikro. Lebih menguntungkan karena dari total pinjaman yang dikeluarkan dengan jumlah x milyard merupakan satu akun penyerta keuntungan.

Dalam perbankan mikro setiap akun dengan jumlah milyard penggunaan dana akan memberikan keuntungan masing-masin kepada perbankan penyedia layanan. Dalam bisnis akan terus terjadi pendapatan atas keuntungan sehingga keuntungan itulah yang harus digunakan oleh pasar untuk membayarkan kredit modal kerja yang digunakan oleh pasar tersebut.
Previous Post Next Post