Sejarah, Ciri, Manfaat dan Nilai Ekonomis Kentang

Kentang (Solanum tuberosum L.) digolongkan sebagai tanaman hortikultura dan merupakan tanaman pangan utama selain padi, gandum dan jagung. Tanaman ini bukan tanaman asli Indonesia, melainkan berasal dari dataran tinggi Andean, Peru bagian selatan dari Bolivia bagian Utara. Penyebaran spesies dimulai dari Amerika Serikat, Amerika Tengah dan Amerika Selatan (Wattimena 2000). 



Kentang masuk ke Indonesia tidak diketahui oleh siapa, tapi menurut Koens (1948) tahun 1974 kentang telah dibudidayakan disekitar Cisarua, Bandung. Daerah lain di Indonesia tahun 1811 mulai mengembangkan kentang di Bukit Tinggi, Sumatera Barat; Tanah Karo, Sumatera Utara sampai ke Irian Jaya didaerah Arfak. Hingga saat ini kentang terdapat berbagai sentra produksi kentang di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sumatera Utara. 


Ciri Kentang
Tanaman ini termasuk jenis tanaman sayuran semusim, berumur pendek dan berbentuk seperti perdu atau semak. Dari golongan tanaman ini dikenal pula spesies-spesies liar diantaranya S. andigenum L, S. angelgenum L, S demissum L dan lain-lain. Varietas kentang yang banyak di tanam di Indonesia adalah kentang kuning varitas Granola, Atlantis, Cipanas dan Segunung. 

Manfaat Kentang
Kentang termasuk dalam famili Solanaceae dan genus Solanum. Telah dibudidayakan lama karena manfaat dan kegunaannya bagi manusia.
Kentang merupakan sumber utama karbohidrat. Zat-zat gizi yang terkandung dalam 100 g bahan adalah kalori 347 kal, protein 0,3 g, lemak 0,1 g, karbohidrat 85,6 g, kalsium (Ca) 20 g, fosfor (P) 30 mg, besi (Fe) 0,5 mg dan vitamin B 0,04 mg (Soewito 1991). 

Dibandingkan dengan padi dan gandum yang tidak memiliki asam amino lisin serta jagung kekurangan asam triptofan, asam-asam amino kentang lengkap yang berguna sebagai. Sangat digemari untuk berbagai campuran sayur, pembuatan makanan khas daerah serta kentang juga berguna bagi pengobatan tradisional yaitu bagi penderita kencing manis (Diabetes mellitus) diharuskan makan kentang sebagai pengganti nasi dan sebagai bahan pembuatan kripik (Soewito 1991).

Ekonomi Bisnis Kentang
Umbi kentang memiliki nilai ekonomi dan harga jual yang tinggi  terutama potensinya sebagai sumber karbohidrat penunjang program diversivikasi pangan, komoditas ekspor non-migas dan bahan baku agroindustri (Lukman MH 2002).

Proses produksi kentang pada umumnya ada dua yaitu, kentang olahan dan kentang sayur.  Usahatani kentang olahan relatif lebih menguntungkan dari usaha kentang sayur. Tahun 1997-2000 usaha tani kentang sayur menghasilkan kontribusi keuntungan bersih tiap musim tanamn 855.867.000 dengan nilai R/C rasio 1,38 sedangkan kentang olahan 861.316.700 dengan R/C rasio 1,44, berarti kentang olahan lebih efisien dari kentang sayur.

Menurut
Samadi (1997) usaha peningkatan produksi kentang saat ini terus dilakukan, salah satunya melakukan pengendalian hama dan penyakit tanaman budidaya. Kegagalan panen atau penurunan kualitas dan kuantitas hasil diakibatkan serangan hama dan penyakit menjadi bagian terpenting penyelamatan tanaman dengan pengendalian. 


Kedua hal tersebut merupakan masalah penting tanaman sayuran karena menyerang langsung bagian tanaman yang dipasarkan sehingga nilai jual menurun.

DAFTAR PUSTAKA :

3 Comments

  1. Saya melihat blog ini tidK konsisten malah ada artikel tntang pertanian juga. Sebagai reader dan bloger y saya berharap ada ke konsistenan. Karena info perbankan lebih saya butuhkan sebagai nasabah bank swasta di indonesia dan sudah mendapat kredit saat ini kondisi ekonomi cukup sulit sehingga saya harus pontang panting bayar angsuran. Mohon untuk diperhatikan. Saya berharap blog ini memang diisi oleh orang yg sudah basis perbankan. Terimakasih

    ReplyDelete
Previous Post Next Post