Loan To Deposit Ratio (LDR)

Rasio Kecukupan Modal atau Loan To Deposit Ratio (LDR) natinedJs ⓚ 2017 Bank Indonesia memberikan ambang batas bagi perbankan untuk memberikan kredit kepada nasabah. Jumlahnya saat ini adalah 110% dari jumlah dana pihak ketiga. Dengan adanya pembatasan tersebut, peluang perbankan memperbesar jumlah uang beredar akan diperkecil. BI juga dapat melakukan kebijakan temporer (berbatas waktu) yang dapat mengatasi kenaikan jumlah uang beredar, seperti kebijakan tight money policy, lelang intervensi, penetapan tingkat bunga dan lain-lain. Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah rasio antara besarnya seluruh volume kredit yang disalurkan oleh bank dan jumlah penerimaan dana dari berbagai sumber. LDR juga disebut sebagai rasio keuangan perusahaan perbankan yang berhubungan dengan aspek likuiditas. LDR adalah suatu pengukuran tradisional yang menunjukkan deposito berjangka, giro, tabungan, dan lain-lain yang digunakan dalam memenuhi permohonan pinjaman (loan requests) nasabahnya. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas. Rasio yang tinggi menunjukkan bahwasuatu bank meminjamkan seluruh dananya (loan-up) atau realtif tidak likuid (illiquid). Sebaliknya rasio yang rendah menunjukkan bank yang likuid dengan kelebihan kapasitas dana yang siap untuk dipinjamkan (Latumaerissa,1999). LDR disebut juga rasio kredit terhadap total dana pihak ketiga yang digunakan untuk mengukur dana pihak ketiga yang disalurkan dalam bentuk kredit. Faktor lain yang dapat mempengaruhi jumlah uang beredar seperti perubahan aktiva luar negeri, jumlah anggaran pemerintah (APBN) yang merupakan bagian dari sektor nyata dan kebijakannya diatur melalui kebijakan fiskal. Selain di ukur dari tingkat inflasi, nilai uang juga dapat di ukur dari nilainya terhadap mata uang negara lain. jika terjadi kenaikan nilai disebut mata uang tersebut mengalami apresiasi dan sebaliknya depresiasi. Devaluasi terjadi jika nilai uang turun secara mendadak dan cukup besar; biasanya penurunan dilakukan oleh pemerintah untuk maksud tertentu Pemerintah sangat menaruh perhatian terhadap nilai uang dan mata uang lainnya, karena akan mempengaruhi banyak hal dalam pertumbuhan perekonomian. Misalnya, laju ekspor dan impor, nereca pembayaran dll. Oleh karena itu pemerintah akan menetapkan kebijakan-kebijakan untuk menetapkan nilai uangnya contoh foreign exchange control, intervensi dan devaluasi. Penyebab LDR Rendah Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa perbankan nasional pernah mengalami kemerosotan jumlah kredit karena diserahkan ke BPPN untuk ditukar dengan obligasi rekapitalisasi. Begitu besarnya nilai kredit yang keluar dari sistem perbankan di satu sisi dan semakin meningkatnya jumlah DPK yang masuk ke perbankan, maka upaya ekspansi kredit yang dilakukan perbankan selama sepuluh tahun terakhir sepertinya belum berhasil mengangkat angka LDR secara signifikan. Fungsi LDR Telah dijelaskan sebelumnya bahwa LDR pada saat ini berfungsi sebagai indikator intermediasi perbankan. Begitu pentingnya arti LDR bagi perbankan maka angka LDR pada saat ini telah dijadikan persyaratan antara lain : Sebagai salah satu indikator penilaian tingkat kesehatan bank. Sebagai salah satu indikator kriteria penilaian Bank Jangkar (LDR minimum 50%), Sebagai faktor penentu besar-kecilnya GWM (Giro Wajib Minimum) sebuah bank. Sebagai salah satu persyaratan pemberian keringanan pajak bagi bank yang akan merger. Begitu pentingnya arti angka LDR, maka pemberlakuannya pada seluruh bank sedapat mungkin diseragamkan. Maksudnya, jangan sampai ada pengecualian perhitungan LDR di antara perbankan. Baca juga : Bagaimana sistem Perbankan di Indonesia!!! Daftar Pustaka : Latumaerissa J R. 1999. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta (ID): Salemba Empat