Kiat-kiat Untuk Mendapatkan Opportunity Cost Besar





     Tulisan ini sedang membayangkan bila warga Negara Indonesia menjadi warga Negara Eropa, Amerika, atau Asean, atau Afrika. CETERIS PARIBUS abaikan keadaan apapun yang mempengaruhi ekonomi baik itu sosial, politik, pertahanan dan keamanan, pertanian, kemaritiman, pertambangan dan energi dan lain sebagainya.

Krisis ekonomi Eropa : Terus berlanjut, Sri A et al krisis ekonomi Eropa mulai terjadi tahun 2010 terjadi sampai sekarang. Kawasan Eurozone mengalami krisis ekonomi disebabkan karena utang pemerintah dari tahun 2000 dan mengalami peningkatan signifikan.

Rasio utang Negara-negara Eropa terhadap PDB: Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM
1. Yunani tahun 2000 77 % dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2012 mencapai 170 %
2. Irlandia tahun 2000 103 % dari Produk Domestik Bruto (PDB)
3. Portugal tahun 2012 113 % dan pada tahun 2013 menjadi 119 % dari Produk Domestik Bruto (PDB)

Produk Domestik Bruto : nilai pasar barang dan jasa yang diproduksi suatu Negara dalam periode tertentu sehingga akan didapat pendapatan nasional

Rasio utang Negara-negara Asean terhadap PDB : Kementrian Keuangan
1. Filipina tahun 2015 36 % dari Produk Domestik Bruto (PDB)
2. Malaysia tahun 2015 56 % dari Produk Domestik Bruto (PDB)
3. Thailand tahun 2015 44 % dari Produk Domestik Bruto (PDB)
* Data diambil dari Kementrian Keuangan Republik Indonesia

Terdapat pokok utang negara-negara tersebut mengalami kenaikan rasio terhadap nilai pasar barang dan jasa produksi negara-negara tersebut. Dalam, kajian yang lebih mudah industri rumah tangga kita sebut sebagai pemerintah yang memproduksi barang kerajinan rotan misalnya di daerah Provinsi Jambi tahun 2014, Usaha tersebut mempunyai Hutang Rp 150 juta selama 36 bulan dengan bunga 1,2 % dengan komposisi pembayaran pokok Rp 4.2 juta dan bunga Rp 1,8 juta.

Kredit tersebut untuk kredit modal kerja dari PT PNM Ulamm, dimana pada saat pinjaman tersebut omset usaha naik signifikan setelah menjalankan kredit tersebut selama 1 tahun produksi 50 kerajinan dengan hasil jual Rp 200 ribu per item menghasilkan penghasilan Rp 10 juta, kewajiban utang Rp 5.7 juta. Pada tahun kedua produknya mengalami penurunan permintaan menurun menjadi 40 item dengan harga Rp 180 ribu menghasilkan Rp 7,2 juta.

Dari studi kasus ini tulisan ini memperlihatkan rasio utang terhadap nilai pasar kerajinan rotan tahun pertama rasionya 57 % dan keadaan tahun kedua naik menjadi 79 % dengan keadaan angsuran tetap tapi penghasilan menurun.

Data untuk Indonesia sendiri Pokok Utang atau Outstanding utang pemerintah pada akhir tahun 2015 adalah sebesar Rp3.089,0 triliun, atau setara 223,2 miliar dolar Amerika Serikat (AS) data terhadap hasil PDB belum dapat dijelaskan.

Tapi, pada intinya inilah keadaan sebenarnya ekonomi mikro yang mempelajari tentang unsur ekonomi mikro Definisi, Pemisalan, Hipotesis, dan pembuatan ramalan.
No
Unsur Ekonomi Mikro
Periode Sekarang
Periode Nanti
1
Definisi
Kebutuhan Modal Kerja omset usaha naik
Omset usaha turun
2
Pemisalan (asumsi)
Bila dengan omset tersebut dapat membayar utang sampai selesai
Asumsinya mungkin tidak akan bisa karena produksi perkebunan rotan menurun
3
Hipotesis
Dapatkah kerajinan rotan terus berjalan berkesinambungan
Bertahan walaupun dalam keadaan kewajiban angsuran tetap
4
Pembuatan ramalan
Harus bisa mempertahakan produksi dimana produksi rotan sudah semakin kompetitif dan banyak stakeholdernya
Tekanan pengusaha dengan modal besar apakah membuat pengusaha kecil tertunduk


Bagan tersebut memperlihatkan ekonomi mikro rumah tangga. Negara saja mempunyai utang dengan rasio terhadap PDB semakin besar dapat dipastikan pendapatan negarapun bertambah kecil karena beban kewajiban utan.

Dari pembukaan tersebut kita dapat membentuk opportunity cost berdasarkan besaran utang, artinya seperti ini apakah dari besaran utang tersebut kita dapat mempertahankan kredibilitas pembayaran angsuran sedangkan penghasilan menurun.
  1. Peluang pertama Kesempatan pengambilan kredit modal kerja di tahun pertama adalah momen untuk ambil untuk. Utang tersebut didapat pada musim hari raya dimana penjualan meningkat signifikan. Ambil pembukuan yang benar dan pastikan semua kegiatan ekonomi tercatat rapi sehingga akhir dari penjualan setelah bulan hari raya besaran jumlahnya. Setelah dikurangi operasional usaha dan rumah tangga kita dapar melihat Total Jumlah Pendapatan.
  2. Peluang kedua Pendapatan yang diterima totalnya besar. Manfaatkan momen tersebut sebagai bentuk kerjasama dengan perbankan untuk mengurangi sisa pokok hutang dari pendapatan penjualan tersebut. Masih ada sisa dari pembayaran tersebut menjadi modal. Dari sisa pokok hutang baru muncullah angsuran baru yang lebih ringan.
  3. Sisa pembayaran menjadi modal, asumsinya modal usaha tidak boleh digunakan untuk kebutuhan rumah tangga dan operasional usaha. Artinya modal usaha harus selalu tetap. Karena, modal usaha berdiri sendiri untuk dipekerjaan menjadi uang kembali dalam bentuk profit.
  4. Profit atau keuntungan dalam hal ini keuntungan masih dalam bruto atau kotor sehingga terbentuk Disposible Income atau pendapatan kotor. Pendapatan kotor ini harus kita tekan dalam penggunaannya dari dua sisi tersebut operasional usaha dan juga rumah tangga.
    No
    Faktor opportunity cost
    Ops Usaha
    Ops Rumah tangga
    1
    Tenaga kerja
    Dikurangi
    -
    2
    Listrik
    Menggunakan listrik sesuai dengan jam kerja normal
    Mengurangi pemakaian listrik rumah matikan yang tidak perlu
    3
    Telepon/pulsa telp genggam
    Penggunaan telepon usaha khusus pada pelanggan-pelangga dan koordinasi dengan karyawan saja
    Tidak menggunakan pulsa dengan boros/tetap menggunakan bonus-bonus dari provider
    4
    Transportasi
    Mengurangi pengeluaran bensin pengiriman barang atau dengan menambahkan biaya kirim pada harga barang
    Mengurangi kegiatan yang tidak berekspektasi untuk membangun rumah tangga lebih baik


Dari saran tersebut diatas dapat kita lihat bagaimana ekonomi mikro secara keseluruhan berjalan normal kembali. Fluktuasi ekonomi tidak dapat mempengaruhi opportunity cost realisasi. Disparitas terjadi bila ada faktor eksternal yang mempengaruhi keinginan dan kebutuhan. Hal tersebut belum dikaji dalam tulisan ini.

Tentunya dengan informasi ini pemerintah saja dengan komposisi rumah tangga makro yang kompleks mengalami penurunan ekonomi karena utang. Disfungsi produktivitas akan terhambat bila terus dijalankan prekeonomian dengan utang. Sehingga perlu pertimbangan yang sangat matang untuk menunjang ekonomi dari utang.

Kita dapat membayangkan psikologi ekonomi terhadap utang, akan menyebabkan kelesuan untuk pola pikir pada penyelesaian utang tersebut. Sedangkan negosiasi ekonomi untuk penyelesaian tersebut sudah menjadi dasr poko opportunity cost yang mendasar tapi kesempatan tersebut tidak dilakukan sehingga akan membentuk ekonomi mikro yang tumpul.
Inilah sedikit kiat untuk menggunakan kesempatan dalam aktivitas ekonomi mikro agar lebih jeli dalam melihat keadaan ekonomi nasional dan global. Hal tersebut kita lakukan untuk menghindari gejolak di kemudian hari.

Sebagai penutup
“Kesempatan mendapatkan utang begitu besar, bagaimana dengan penyelesaian utang tersebut”. Begitu banyak stakeholder perbankan mikro yang siap membantu pelaku usaha akan tetapi perlu kejelian pelaku usaha untuk meramalkan KMK atau Kredit Investasi tersebut dapat selesai di kemudian hari dengan pendapatan sebesar-besarnya.
Terimakasih.

Copyrights @ Edward Zulkarnaen S 2016





Daftar Pustaka

Sri, A & Rosa K. 2016. Krisis Ekonomi Eropa : Terus Berlanjut. Yogyakarta (ID): 
   
     http://macroeconomicdashboard.feb.ugm.ac.id/

Post a Comment

Previous Post Next Post