Sudut Pandang Kebijakan Perbankan

natinedJs ⓚ2017 Bisnis perbankan terutama dalam kredit cukup beresiko. Timbul resiko atas bisnis tersebut karena pola baru atas keberagaman ide-ide untuk meningkatkan pertumbuhan (growth) hasil usaha. Bila melihat pencapaian perbankan yang notabenenya berada di bawah induk besar bank sentral (eg Bank Indonesa – Bank sentral di Indonesia ) sebagai regulasi atas bank-bank pesertanya. Suatu patokan umum atas keuangan global bank peserta yaitu Non Performing Loan (NPL) < 5% dan Capital Adequacy Ratio (CAR) < 8% pada pembiayaan dan Net Profit After Tax (Dana Pihak Ketiga – Pendanaan) (Ali, Masyhud 2002 Perbankan dan Dunia Usaha).




Akumulasi angka pertumbuhan dan penurunan tersebut dalam rekapitulasi Day to day (DoD), Month to month (MoM), dan Year to year (YoY). Rekapitulasi harian, bulanan, dan tahunan. Muncullah fakta empiris mengenai perkembangan atas usaha perbankan tersebut. Karena, dalam hal ini merupakan pelayanan atas jasa keuangan yang di lakukan oleh bank. Banyak faktor pengaruh dari pertumbuhan ini.


Pembahasan ini merupakan bagian dari semua pertimbangan atas keuntungan usaha. Setelah dibagi kepada kewajibannya keuntungan global disajikan dalam neraca (on balance sheet). Salah satu faktor dari perkembangan bisnis ini kebijakan. Memo internal serta memo eksternal muncul sebagai akibat radiasi gelombang pertumbuhan minus atau krisis keuangan global perbankan.

Kebijakan

Kebijakan dalam usaha perbankan apakah akan mempengaruhi pertumbuhan. Kebijakan merupakan istilah dari rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan. Apakah dasar dari kebijakan tersebut adalah hukum dasar. Alih-alih manajemen perbankan mungkin dapat merenggangkan hukum dan kebijakan. Hukum lebih mengikat karena dapat memaksakan atau melarang suatu perilaku, sedangkan kebijakan hanya menjadi pedoman tindakan yang paling mungkin memperoleh hasil yang diinginkan.

Terdapat perngertian umum antara kebijakan dan hukum. Kebijakan dilakukan untuk mengkamuflase keadaan sekarang. Kekinian menjadi semu karena selalu berdasar dengan kejadian yang pernah terjadi. Apakah kebijakan disebut juga dengan pembatasan?. Atau pembatasan itulah yang merupakan kebijakan?.

Telaah berdasarkan ejaan kata kebijakan berada dalam kata bijak dengan awalan “ke” dan akhiran “an”. Bijak merupakan kata dasar dalam kamus besar bahasa Indonesia yang disempurnakan berarti selalu menggunakan akal budinya; pandai; mahir; pandai bercakap-cakap; petah lidah. Terdapat rentang perbedaan asumsi mengenai kebijakan pada umumnya. Bisnis berada dalam aktivitas usaha perbankan, dalam hal ini bisnis yang terjadi adalah pendanaan dan pembiayaan.

Batasan hanya dalam pikiran yang sempit. Manusia berdiri sendiri untuk membuat pembatasan. Terkadang pembatasan itu melebihi arti hukum sebenarnya. Bisnis perbankan berdasarkan sejarahnya tahun 2005, satu contoh bank swasta nasional Bank Danamon Indonesia mampu melewati
domino effect paska krisis ekonomi tahun 1998.

Domino effect disebut sebagai fenomena keruntuhan yang berlangsung secara beruntun, sebagaimana layaknya kartu domino yang merubuhkan kartu berikutnya yang dipajang dalam posisi berdiri. Dalam keadaan tersebut Bank Danamon Indonesia mampu bertahan. KemudiaN muncul suatu tindakan atas kebijakan dan sky is the limit untuk membentuk divisi bisnis baru dari konsep bank mikro (micro banking). Perkembangan bisnis baru di tengah krisis ekonomi global akibat rush terjadi secara massif.

  • Konsep dasar dari kejadian tersebut adalah ketidakpercayaan masyarakat terhadap pengelolaan kredibilitas ekonomi melalui perbankan nasional. Ketika perbankan melihat untung atas usaha terjadi karena kepercayaan nasabah, munculah kebijakan untuk pembentukan divisi tersebut.

PropellerAds


  • Mari telaah kembali dimanakah sebenarnya kebijakan berdiri?. Last standing concept atau tetap mempertahankan keadaan karena stabilitas keuangan perbankan tersebut masih sehat. Kebijakan atau pembatasan di adu bagaimana perkembangan usaha perbankan tersebut?. Bila kebijakan merupakan pembatasan tidak akan terjadi perluasan bisnis secara signifikan, bila teori tersebut digunakan untuk percobaan maka timbul penelitian atas tindakan tersebut.


Bisnis bukan untuk diteliti, perluasan dan penyebaran merupakan tindakan untuk mengumpulkan inventory baru perbankan berdasarkan pembaruan klien. Tidak ada dasar pembatasan atas bisnis, karena pengaruh pengumpulan pendanaan sosialpun disebarluaskan untuk mendapatkan sumbangsih dari masyarakat.

Kebijakan atau pembatasan, sudut pandangnya sangat tipis. Ukuran yang sama persis dengan hewan berukuran mikro seperti bakteri. Bilakah kebijakan tersebut bukan untuk pembatasan berarti kebijakan tersebut merupakan ide terbarukan untuk meraih kepercayaan masyarakat atas kredibilitas perbankan. Sedangkan bila kebijakan tersebut dimasukkan kedalam pembatasan ini akan menjadi potensi pelemahan atas bisnis berkembang tersebut sehingga sulit untuk mendapatkan necara positif dalam kurun waktu kebijakan berjalan. Tentunya kebijakan dapat dimasukkan ke dalam suatu seni untuk membetuk cara baru yang lebih efektif dan efisien di tengah persaingan bisnis yang sangat ketat karena pertumbuhan perbankan yang begitu pesat.

Baca juga : Jasa Angkutan Barang Lampung Selatan   

Post a Comment

Previous Post Next Post