7 Hal yang harus dilakukan Marketers mendapatkan Akun
Nasabah
Kita mengenal siklus sales, direction untuk setiap marketers mengelola bisnisnya sebagai Account Officer atau Marketing Unit atau sebagai Sales Officer. Ketiganya mempunyai Tugas Pokok dan Fungsi yang sama dalam perbankan.
Kita mengenal siklus sales, direction untuk setiap marketers mengelola bisnisnya sebagai Account Officer atau Marketing Unit atau sebagai Sales Officer. Ketiganya mempunyai Tugas Pokok dan Fungsi yang sama dalam perbankan.
Kita mengetahui bahwa dalam melakukan tugasnya. Marketers harus
mempunyai cara yang unik untuk Mengubahkan Persepsi atas produk tersebut dari
pertemuan dengan Prospek = Orang yang
sedang di prospek.
Dalam mengelola prospek ini tentunya memerlukan mental yang
cukup berani. Pipeline untuk data-data yang sudah dikenal tentunya akan lebih
mudah untuk mengelola siklus salesnya sampai pada tahapan akhir. Di satu sisi
kita bertemu dengan orang yang belum kita kenal. Pertemuan tersebut akan terasa
canggung bila kita tidak menguasai lingkungan pertemuan.
Penguasaan akan lingkungan tersebut berupa pengetahuan
tentang usaha yang dikunjungi, dapat dengan cepat memperhatikan tempat
kunjungan tersebut seperti foto-foto di dinding tempat usaha, barang yang
diperdagangkan juga kita harus jeli melihatnya. Dan, yang lebih utama lagi
kejelian kita melihat pribadi sosok yang kita temui
Baca di : Handling Objection Penjualan
Pengenalan pribadi ini akan memudahkan kita untuk
mendapatkan kesan dalam mengelola pembicaraan.
Foto Pasar |
Foto Warung |
Dari gambar tersebut dapat kita lihat suatu perbedaan jelas
dalam mengelola pertemuan saat prospekting. Saya mau bertanya lebih mudah
mengelola pertemuan di mana. Pasar? Atau di Warung pinggir jalan. Mungkin kedua-duanya
tinkat kesulitannya sama. Perbedaannya hanya pada tingkat keramaian pengelolaan
prospekting bila pada saat di pasar kita langsung bertemu banyak orang dan bila
terjadi presenting harus melalukan presentasi kepada banyak orang.
Pada gambar kedua kita dapat melakukan pendekatan untuk
sekedar menikmati pembelian di warung tersebut atau kita dapat juga melakukan
pertanyaan tentang lingkungan di wilayah tersebut. Untuk marketers senior tentu
sudah memahami hal ini.
Beberapa marketers junior sempat bertanya kepada saya.”Bagaimana
abang dapat mengelola akun seperti dia Bpk ‘X’?. Apa yang dimaksud dengan teman
saya sebagai marketers junior tersebut adalah karena pada saat Joint Field Work
untuk Job Trainingnya saya dapat membuat suasana prospekting itu langsung
mengarah pada poin produk yang kami bawa. Saya tidak bermaksud untuk menggurui
pada marketers senior disini.
Berikut ini ada 7 Hal yang harus dilakukan Marketers
mendapatkan Akun Nasabah :
1. Mulai dari pribadi
yang sudah kita kenal;
Sebagai marketers di suatu wilayah pasti kita
mempunyai kenalan, keluarga atau tetangga. Dalam hal ini kita akan menawarkan
produk kredit. Tentunya untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah, karena kita
menjalankan produk-produk tersebut. Dari satu sisi banyak diantara keluarga
kita pasti belum mengetahui bahwa ada pinjaman bank dari Rp 5 juta – 500 juta. Perkenalkan
produk dari perusahaan tersebut, lalu liat apa reaksi kenalan kita itu terhadap
produk tersebut.
Ada tiga respon yang muncul bila kita melakukan presentasi
tersebut menolak, menerima dan atau ragu-ragu. Ketiganya dapat menentukan
apakah penyampaian kita tentang produk tersebut sudah dapat dimengerti olehnya.
Dari aktivitas kepada kenalan ini kita
dapat mengambil kesimpulan pertanyaan apa yang akan muncul pada pertemuan
dengan prospek tidak dikenal.
2. Mulai dari Pasar; Target Market
Keterkaitan Bank Mikro dengan pasar sangat besar. Kita coba ambil silogisme ini
“jika disuatu tempat ada pasar maka disana kita akan menemukan bank” , hubungan
ini benar adanya karena setiap kita kepasar manapun aka ada bank terdekat di
sekitar lokasi. Bukan pasar tempel atau pasar kaget ya.
Bagi peta wilayah denah pasar tersebut. Instansi pasar,
mempunyai sketsa pembagian tempat para pedagang dikumpulkan per sektor. Sektor untuk
pedagang pakaian, sembako, grabatan, grabahan, pecah belah dan atau sayur mayor,
daging dan ikan-ikan segar. Kita dapat memastikan penempatan mereka. Dari tempat
yang kering sampai lokasi pasar basah.
Lakukan pendaftaran atas setiap anggota pengusaha dari satu
kios-kekios lain tanpa terkecuali. Agendakan pertemuan, atau prospekting dengan
data perkenalan tersebut. Jangan biarkan hari-hari marketers tanpa janji
ketemu.
3. Mulai dari
warung/toko kecil;
Berhadapan dengan toko besar tentunya dalam benak kita
toko tersebut sudah tidak mempunyai keinginan untuk pinjaman-pinjaman kecil
dibawah 500 juta. Konsep ini tidak selamanya benar. Dengan kata lain masih ada
kemungkinan lainnya.
Lihat di : Rahasiausaha dibalik Kredit
Untuk usaha dengan potensi kecil artinya unit-unit usaha
mikro dan kecil saya anjurkan karena lebih terbuka dalam mengemukakan tentang
usahanya. Lebih mudah kita menggali arah produk yang kita gunakan untuk target close deal.
4. Mulai dari prospek
yang memilik jaminan (bila kebijakannya harus memiliki jaminan);
Jaminan
disini mempunyai banyak ketentuan. Artinya dapat dipelajari sesuai dengan
kebutuhan Bank masing-masing. Tapi, pada intinya saya mengajurkan untuk prospek
dengan jaminan karena pada umumnnya semua Bank saat ini wajib menggunakan
jaminan. Sebagai bentuk aset pertanggungjawaban bila terjadi wan prestasi di
kemudian hari.
Baca juga di : Kredit
Usaha Mikro
5. Mulai dari prospek
dengan kebutuhan untuk perkembangan usahanya;
Bila kita melakukan prospek
pada usaha dengan atau tanpa adanya tujuan untuk perkembangannya tentunya akan
memakan waktu lama untuk mengaktualisasi close
dealnya. Sepertinya terasa buang waktu kunjungan. Informasi apapun yang
kita terima tentang satu prospek dengan kebutuhan untuk menggunakan pinjaman
dia kita masukkan ke dalam kategori hot
prospek gali lebih dalam lagi kebutuhannya dan pastikan agar sekali Klik
lagi prospek tersebut sudah mempersiapkan pemberkasan sesuai dengan syarat yang
berlaku.
6. Mulai dari Prospek
yang mempunyai track record
pembiayaan di bank lain;
Track record
merupakan sarana. Inilah titik bidik yang tepat sasaran. Karena dalam kondisi
apapun prospek ini pastik mempunyai kebutuhan untuk mengenal penalayanan dari
bank lain. tentunya momen inilah yang kita manfaatkan untuk memperkenalkan
secara terbuka seperti apa keunggulan dari bank kita. Alternatif yang akan
dituju prospek ini adalah setuju untuk mendapatkan pembiayaan dari kita dengan
pengambilalihan fasilitas dari tempat sebelumnya, atau menggunakan jaminan lagi
sebagai tambahan fasilitas sesuai dengan kebutuhan prospek.
7. Mulai dari Prospek
yang usahanya sudah berjalan sesuai dengan lama waktu usaha yang layak dibiayai;
Poin terakhir yang ingin saya buka, berdasarkan kriteria akutansi dalam pembahasan Kriteria Nasabah yang Layak Dibiayai, pada intinya ekonomi akan memainkan
peranan agar individu ekonomi mendaptkan keuntungan sebesar-besarnya. Untuk mendapatkan
pengembalian dari penggunaan dana Kredit artinya harus mendapatkan pendekatan
kondisi ekonomi prospek. Untuk memberikan kepercayaan kepada usaha yang sudah
memenuhi kualifikasi artinya kita sudah memasukkan informasi detail mengenai
keberlangsungan usaha yang sudah berjalan (waktu dalam tahun). Semakin lama
prospek mengelola usahanya semakin berkualifikasi prospek tersebut untuk
mendapatkan pembiayaan.
Terimakasih.
Tags
KlasUmum