Tadi saya sempat berjalan merayapi lahan yang katanya mau
dijaminkan oleh calon pengajuan nasabah. Di selang jalan tersebut, pas sekali
dengan jalanan berlumpur karena baru hujan deras disini. Kemudia, si ibu itu
bertanya langsung kepada saya. “Apakah tukang obrok boleh mganjukan pinjaman?” Tanya
si Ibu.
Namanya Ibu Suci Andra, sudah
menjalani perdagangan dengan obrok tersebut selama 10 tahun. Bila melihat Ibu
ini berdagang ya, saya piker dia tidak membutuhkan dana apa-apa untuk kebutuhan
usahanya, karena saya piker berdagang dengan obrok hanya membutuhkan dana
kurang dari Rp 5 juta rupiah.
Saya sedikit berpikir kembali tentang Ekonomi Mikro, dalam
pembahasan Hipotesis dalam Tulisan
sebelumnya : Ekonomi Mikro di Indonesia,
maksud saya dengan hipotesis adalah analisa saya tentang kemampuan ibu ini bila
saya berikan dia tanggung jawab kewajiban 500 ribu-1 juta Rupiah?
Tapi, pokok bahasan saya bukan mengenai bahasan itu karena
akan kita bahas lagi di Hipotesa. Saya ingin membahas mengenai :
Kiat-kiat usaha Mikro untuk mendapatkan fasilitas kredit
(umum)/pembiayaan (syariah).
Semua usaha pada dasarnya dan bersifat produktif serta
menghasilkan profit atau keuntungan atau bahasa warungnya lagi dapat duitlah
berarti usaha tersebut sudah menghasilkan. Hanya saja para pengaju Mikro tidak
mempunyai keberanian untuk masuk dan mendapatkan modal langsung dari Bank Mikro
atau Lembaga Keuangan Bukan Bank lainnya.
Ketidakberanian itu sebagai wujud dari keadaan masyarakat
Perekonomian MIkro di Indonesia mempunyai rasa enggan atau sungkan dengan
menggunakan budaya ketimuran. Bila dilihat dari budaya tersebut akan sulit
Perekenomian MIkro untuk mengalami perkembangan. Saya menyarankan untuk membuka
diri secara benar bila memang benar mempunyai kebutuhan dengan pinjaman atau
kredit tersebut.
Empat kiat-kiat yang akan membantu para pengaju
mikro untuk menjadi layak mendapatkan pembiayaan :
1. Jarak; dalam
fisika kita mendengar tentang jarak (S), untuk mendapatkan S kita harus melihat
pengali dari kecepatan (V) dan waktu tempuh (T), maksud saya kalau kita mau
mencari S bukan ke warung ya?. Pada dasarnya kita mempelajari prinsip Ekonomi
artinya untuk melakukan aktivitas ekonomi dengan Efisiensi. Bila marketers dari Bank Mikro dan LKBB harus menempuh
jarak sampai 70 Km perjalanan untuk sampai ketempat para pengaju akan
menimbulkan Inefisiensi pada para marketers, dan bisa mengurangi waktu efektif
kerja karyawan. Lihat : Tautan Bank Mikro
Link Site Bank-bank Mikro mungkin dekat dengan lokasi usaha para pengaju
Artinya para pengaju selalu mendekatkan diri dengan Bank
Mikro atau LKBB carilah kantor pembiayaan terdekat dengan tempat tinggal
kalian.
Tidak terlalu di respon dengan Kantor Pembiayaan terdekat. Hal
tersebut menurut saya bukan permasalahan karena harus kita sama-sama ingat
sewaktu kita membangun usaha tersebut pasti memerlukan waktu untuk membangunnya,
jadi dalam pengajuan harus bersabar. Bila kesabaran tersebut sudah terlihat
oleh pihak lembaga tentunya lembaga akan melihat kegigihan kita untuk menjadi
bagian dari lembaga itu.
Ah, masih banyak bank lain Pak?. Jawaban inilah yang menurut
saya merupakan suatu kekecewaan yang tidak mendasar.
Coba kita lakukan hitung-hitungan :
Pengajuan normal
ke Kantor pimbiayaan terdekat. Waktu pengajuan, akan terjadi selama tiga bulan
karena awal pengajuan banyak kajian yang dilakukan para Bankers/marketers. Kita
tidak memerlukan ongkos besar karena hanya memfotokopikan persyaratan saja. Total
biaya keluar Rp 5.000,-.
Bila kita mencoba mengajukan pinjaman dengan jarak tempuh
jauh dari Kantor Pembiayaan. Berarti untuk dapat mengakse lokasi tersebut kita
harus menggunakan ongkos jalan dan biaya makan di jalan. Biaya yang keluar Rp
20,000,- bensin, Rp 10,000,- makan dan sisanya biaya fotokopi Rp 5.000,-. Kita sebut
saja mengajukan 3 tempat alih-alih kita berpikirnya supaya sekaligus. Total biayanya
menjadi Rp Rp 45.000,-.
Budgetnya sangat besar perbedaannya. Cara pertama selisihnya
hanya pada waktu approval sedangkan cara kedua pengeluaran besar.
2. Lingkungan,
pastikan lingkungan para pengaju merupakan lingkungan yang tidak dipengaruhi
oleh potensi-potensi negatif keadaan dimana sudah terjadi lama bahwa untuk
lingkungan itu Bank Mikro atau LKBB tidak mempunyai opini atau fakta negatif.
3. Hasil usaha,
ini merupakan bagian menarik karena pada intinya bentuk kerjasama nasabah
dengan Bank Mikro atau LKBB sama-sama satu dalam prinsip Ekonomi mendapatkan
keuntungan sebesar-besarnya dari sumber daya yang sesuai dengan kebutuhan. Para
pengaju menjalankan usaha untuk mendapatkan margin keuntungan begitu juga
dengan bank memberikan nilai bunga untuk profit perusahan.
Hasil Kebun Karet |
Bedanya Bank atau LKBB lebih efektif dengan membuat cabang
atau unit tersebar diseluruh Indonesia, sedangkan para pengaju mikro hanya
menjalankan satu usaha, di satu tempat saja.
Sebagai patokan para pengaju :
Nilai Maksimal
pinjaman yang dapat kalian kelola adalah 3
Kali dari Pendapatan (income).
Besarannya misanya penghasilan dalam satu bulan Rp 3 juta
berarti para pengaju hanya mempunyai kemampuan kewajiban sebesar Rp 1 juta. Tidak
ada tawar menawar untuk hal ini.
Bank atau LKBB akan maksimal memberian < atau sama dengan
30 persen penghasilan masih dapat digunakan untuk menabung.
4. Data keuangan;
coba ganti posisi para pengaju sebagai PEGAWAI ketika akan mengajukan pinjaman
untuk kebutuhan membangun rumah apa yang dilihat oleh Bank yaitu SLIP GAJI
pegawai tersebut. Dengan itu saya harus pastikan para pengaju mempunyai catatan
keuangan. Belajar untuk mencatatkan sejarah usaha kita agar tidak terdapat
penghasilan tercecer pada invisible loss
agak berbahasa inggris sediti maksud saya dalam hal ini ada kehilangan
penghasilan dari usaha yang tidak tercatatkan.
Contoh catatan keuangan |
Selalu kita ingat bahwa. Usaha MIKRO selalu berhubungan
dengan Siklus Uang dengan jumlah kecil atau uang recehlah. Tapi, kebanggaannya
adalah recehnya itu dengan jumlah layanan sampai puluhan barang didagangkan
setiap hari.
Inilah sedikit Kiat-kiat dalam mengajukan pembiayaan. Cek
dimana BANKmu?. Semoga bermanfaat dan jaga kualitas keuangan para pengaju agar
program pembangunan ekonomi mikro semakin membaik. Terimakasih
Tulisan ini akan dilanjutkan lagi pada kiat-kiat yang lebih
memdalam di : Kiat untuk menjadi akun
BANK atau LKBB yang loyal dan persisten terhadap guncangan ekonomi.
Copyright @ Edward Zulkarnaen S 2016
Tags
KlasUmum
Saya mempunyai usaha jasa travel. Mempunyai pinjaman di salah satu bank. Mau tanya gan kalau pinjeman 25 juta sekarng tinggal 12 juta masih mau dilelang jaminan soalny saya sudah nunggak. Jaminan saya sudah lebih dari 12 juta. Saya ketemu kolektornya enek sendiri mas gk ada solusinya ngomongny lelang trus lelang lagi istri sampe trauma
ReplyDeleteBagus kak artikelnya. Terimakasih ya. Di BTPN lagi bukaan lowongan coba langsung ke kantor aja.
ReplyDelete