4 Faktor Pengajuan Kredit yang Disukai Nasabah

natinedJs ⓚ 2018 Dalam pelaporan Bank Indonesia tentang perkreditan nasional bulan Januari tahun 2018 penyaluran kredit sudah mencapai 4,6 triliun rupiah. Dengan target yang diharapkan Bank Indonesia bertumbuh sampai 10 - 12 persen dalam kurun waktu tahunan atau biasa disebut juga dengan year on year (YoY). Dapat dikatakan bahwa kredit merupakan salah satu faktor pertumbuhan ekonomi.



Dasarnya dapat dilihat dari semakin tinggi protofolio kredit atau permintaan untuk kredit semakin besar investasi yang dapat dibuat dari kredit tersebut. Terkait dengan tujuan kredit tersebut yaitu kredit investasi. Dampaknya dapat bersifat langsung terdapat uang dengan sifat kredit yang diinvestasikan.

Contoh nyata dari kredit investasi tersebut pembangunan pabrik, atau modernisasi pabrik dari investasi tersebut terjadi serapan langsung tenaga kerja. Pabrik baru membutuhkan operator baru, sedangkan modernisasi membutuhkan tenaga berkompeten untuk penanganan mesin pabrik tersebut. Meningkatnya permintaan bahan baku, meningkatnya limbah olahan dan terjadi peningkatan penerimaan pajak.

Dalam hal ini nasabah mempunyai 4 Kondisi Ajukan Kredit yang disukai nasabah. .

  • Suku bunga rendah.

    Dalam periode survei yang dilakukan terhadap beberapa nasabah banyak yang menyukai bunga dengan bunga rendah. Bahkan akan sangat berminat bila ada informasi mengenai suku bunga tersebut. Sesekali nasabah akan coba menghubungi untuk menanyakan kepastian tentang suku bunga tersebut. Padahal nasabah sudah tentu tahu orang yang ditanyakan tidak berada pada bank yang ditanyakan.

    "Pak, bank 'x' mengeluarkan KUR dengan suku bunga 0,4%, saya tadi ditawarkan dipasar oleh orang banknya. Coba pak bisa hitung angsuran dari kredit 50 juta, 24 bulan, angsurannya 2.283 ribu. Kalau tidak salah?' Tidak beberapa lama telepon berdering kembali untuk memastikan bunganya. Ya, benar saja nasabah sangat berminat. Jika suku bunga turun maka permintaan kredit akan meningkat.

    Beberapa nasabah memberikan sinyal untuk mendapatkan KTA. Atau dengan kata lain Kredit Tanpa Angsuran.
  • Proses cepat dan mudah

    Banyak beberapa brosur bank atau lembaga keuangan bukan bank memberikan informasi yang sangat spektakuler 'CAIR 30 menit'. Kunci keberhasilan penjualan adalah mendapatkan minat dari pembeli. Sehingga permintaan akan tinggi terhadap kredit apabila proses pengajuan kreditnya cepat dan mudah.

    Pada kondisi umum sebenarnya bank tidak akan pernah dapat memproses dalam waktu yang sangat singkat. Akan tetapi realitanya bank harus dapat memberikan proses cepat dan mudah agar dapat meningkatkan portofolio kredit.
  • Tidak ada proses inisiasi administrasi dan 5c

    Nasabah tidak memiliki pengetahuan tentang BI Checking, atau disebut juga dengan inisiasi administrasi untuk melihat kualitas kredit nasabah berdasarkan pelaporan bank kepada BI tentang riwayat kreditnya. Nasabah sampai menginginkan proses BI Checking tersebut tidak ada. Hal yang tidak mungkin tentunya. Hanya terdapat satu produk tanpa BI Checking yang ada pada umumnya pinjaman dibawah 25 juta.

    Proses seleksi karakter, kapasitas, kolateral, kondisi ekonomi, dan kapital. Sangat relevan untuk mengetahui kesemuanya itu. Bank merupakan struktur organisasi yang telah mempelajari setiap perubahan pola kredit pada nasabah sehingga setiap pola tersebut akan menjadi kebijakan yang harus dilaksanakan oleh bank.

    Tentunya wajar saja bila terjadi proses verifikasi, tapi nasabah mengharapkan tidak terlalu riber, tidak perlu ke pak RT, atau tetangga dll. Tidak akan mungkin hanya saja diperlukan verifikasi cepat untuk memberikan kepastian kepada nasabah oleh bank.
  • Tidak ada jaminan (kredit tanpa agunan)

    Kondisi ini sangat disukai nasabah, dan sangat cepat dapat meningkatkan portofolio kredit. Akan tetapi, tetap harus disesuaikan pada kemampuan bayar (DI) nasabah. Bukan berarti tanpa jaminan sehingga nilai maksimal akan selalu menjadi angka ajaib bagi nasabah.

    Long kredit panjang dapat mempengaruhi kualitas kredit nasabah, karena psikologis tekanan kewajiban kreditnya sangat mempengaruhi modal dari nasabah tersebut.

    Kondisi real masyarakat Indonesia adalah dalam keadaan berkembang. Aset ataupun tidak dimiliki oleh generasi sekarang. Semua masih milik orang tua yang sebagian mendapatkan pewarisan sebagian lain tidak dapat bagi-bagi. Sehingga kriteria nasabah saat ini KTA, kebutuhan kredit yang besar dengan jumlah aset tetap calon nasabah tidak ada.
Baca juga : Prinsip Kredit 7P

Post a Comment

Previous Post Next Post