Tikus

natinedjs ⓚ 2018 Melek teknologi, mungkin itu hal wajar di era digital. Bagaimana, dengan melek tikus mungkin hal ini yang belum biasa. Karena, ternyata sebaik-baiknya permukiman dan gedung bertingkat tikus dapat masuk kesana. Ada beberapa orang mungkin melihat langsung digedung nan mewah tikus menjatuhkan diri. Bukan takut dengan tikus melainkan rasa kaget dan sedikit jijik. Bila saat tersebut terjadi pengelola gedung nan mewah itu kelabakan untuk menangkap tikus. Harapannya pengunjung tidak memberikan nilai buruk apalagi harus menyampaikannya melalui media sosial.


TIKUS

Mengenal tikus lebih dalam, termasuk hewan mamalia karena tikus bereproduksi dengan beranak. Kehamilan tikus sangat singkat hanya 21 hari dan sudah melahirkan. Berapa rata-rata banyaknya anak yang dilahirkan 5-8 ekor bayi tikus. Dengan jumlah rata-rata bayi sebanyak itu bagaimana induk tikus menyusui bayinya. Tikus mempunyai banyak puting yang terletak dari dada sampai perut sehingga beberapa penelitian akan membuat rumus puting susu untuk memperlihatkan letak puting dan puting yang disukai oleh anakan tikus. Sehingga puting susu tikus akan berjumlah sama dengan banyaknya anak yang dilahirkan.


Selain makanan tikus menjadi penggangu benda lainnya dirumah. Misalnya, kabel, kardus, sabun dan beberapa benda bertekstur keras lainnya. Tikus menyukai sabun utamanya sabun batangan yang keras, bagaimanapun perkembangan gigi tikus semakin panjang. Tikus menyukai sabun karena terdapat natrium nabati pada sabun yang disukai tikus.

Tiga spesies tikus yang sering ditemukan di permukiman

Tikus rumah (Rattus rattus)

Hewan pengerat yang satu ini biasanya mudah dijumpai di rumah-rumah dengan ekor yang panjang dan pandai memanjat serta melompat. Hewan ini termasuk dalam subsuku Murinae dan berasal dari Asia. Selanjutnya tikus ini lalu menyebar ke Eropa melalui perdagangan sejak awal penanggalan modern dan betul-betul menyebar pada abad ke-6. Selanjutnya ia menyebar ke seluruh penjuru dunia. Tikus rumah pada masa kini cenderung tersebar di daerah yang lebih hangat karena di daerah dingin kalah bersaing dengan tikus got.

Tidak seperti saingannya, tikus got, tikus rumah adalah perenang yang buruk dan bangkainya sering ditemukan di sumur-sumur. Namun demikian, ia lebih gesit dan pemanjat ulung, bahkan berani "terbang". Warnanya biasanya hitam atau coklat terang, meskipun sekarang ada yang dibiakkan dengan warna putih atau loreng. Ukurannya biasanya 15-20 cm dengan ekor ± 20cm. Hewan ini nokturnal dan pemakan segala, namun menyukai bulir-bulir. Betinanya mampu beranak kapan saja, dengan anak 3-10 ekor/kelahiran. Umurnya mencapai 2-3 tahun dan menyukai hidup berkelompok (berkoloni).

Habitat : atap, loteng, pohon

Ciri-ciri fisik:

  1. Berat 150 - 250 gr
  2. Panjang tubuh 15 - 22 cm
  3. Panjang ekor 18 -25 cm (lebih panjang dari tubuhnya)
  4. Moncong runcing, telingan dan mata besar
  5. Warna abu kehitam-hitaman
  6. Kotoran ramping panjang 1,2 cm dan ujungnya runcing
  7. Usia hidup 9 - 24 bulan
  8. Dewasa dalam 2 - 3 bulan
  9. Jumlah anak / kelahrian 6 - 10 ekor
  10. Dalam 1 tahun 6 x kelahiran

Keahlian:

  • Ahli dalam memanjat dan melompat
  • Bisa berenang namun tidak ahli
  • Omnivora, suka buah, sayur, kacang dan biji-bijian
  • Pemalu, kurang suka sesuatu yang baru
  • Area jangkauan 15 - 30 m
  • Bisa menembus lubang sebesar 1,2 cm
  • Dapat bersarang ditanah jika populasi meningkat


Tikus Got (Rattus norvegicus)

Tikus got, tikus coklat, tikus rumah besar atau tikus laboratorium (Rattus norvegicus) adalah salah satu spesies tikus yang paling umum dijumpai di perkotaan. Hasil seleksi terhadap hewan ini banyak digunakan sebagai hewan percobaan (dikenal sebagai tikus putih) dan sebagai hewan peliharaan (dengan warna bervariasi).

Habitat : Got atau selokan, lubang dalam tanah

Ciri-ciri fisik:

  1. Berat 200 - 500 gram
  2. Panjang tubuh 19 -25 cm, ekor 15 -22 cm (Ekor lebih pendek dari tubuh)
  3. Moncong tumpul, telinga dan mata kecil
  4. Warna coklat tua bian atas dan muda di bawah
  5. Kotoran berbentuk kapsul dengan ukuran 2 cm
  6. Usia hidup 5 - 12 bulan, bahkan hingga 3 tahun
  7. Dewasa dalam usia 2 - 3 bulan
  8. Jumlah anak / kelahiran 8 - 12 ekor
  9. Kelahiran dalam setahun ada 7 kali

Keahlian:

  • Pemalu, gugup jika ada sesuatu yang baru
  • Omnivora, lebih menyukai daging dan kacang
  • Hanya makan 1 jenis makanan yang disukainya
  • Ahli berenang
  • Bisa memanjat namun tidak ahli
  • Area jangkauan 15 - 30 meter
  • Bisa menembus lubang sebesar 1,2 cm


Tikus sawah (Rattus argentiventer)

Tikus yang mudah dijumpai di pedesaan dan perkotaan di penjuru Asia Tenggara.

Habitat : Lubang ditanah pada area persawahan/perkebunan

Ciri-ciri :

  1. Warna punggung coklat muda, perut dan dada putih
  2. Panjang kepala sampai dengan badan 130 – 210 mm, panjang ekor 34 -43 mm.
  3. Jumlah puting susu tikus betina 12 buah (3 pasang di dada dan 3 pasang di perut)
  4. Tikus jantan siap kimpoi pada umur 60 hari
  5. Tikus betina siap kimpoi pada umur 28 hari
  6. Masa bunting 19 – 23 hari.
  7. Jumlah anakan kelahiran I : 6 – 18 ekor/induk.
  8. Jumlah anakan kelahiran II s/d VI : 6 – 8 ekor/induk
  9. Jumlah anakan kelahiran VII dst : 2 – 6 ekor/induk

Keahlian :

  • Secara teoritis sepasang tikus dalam satu tahun bisa menjadi ± 2.000 ekor.
  • Fase vegetatif tikus hidup secara soliter (liang dangkal dan tidak bercabang)
  • Fase generatif tikus hidup berpasang-pasangan dan tinggal di dalam lubang  (liang dibuat dalam, panjang dan bercabang-cabang mempunyai pintu lebih dari satu)
  • Jarak jelajah apabila makanan melimpah 50 – 125 m dan bila sumber makanan sedikit 100 – 200 m.
  • Migrasi tikus mencapai 1 - 2 km, apabila daya dukung menjamin migrasi tidak akan dilakukan.
  • Untuk kelangsungan hidup tikus memerlukan pakan, air dan tempat persembunyian.

Post a Comment

Previous Post Next Post