Daftar Pestisida Untuk Mengendalikan Hama Cabai

natinedJs ⓚ 2025 Produksi pertanian berada di alam secara langsung. Sehingga ekosistem ini berkaitan dengan siklus hidup. Dimana sebagian besar hama dan penyakit membutuhkan inang untuk memperoleh makan. Akan tetapi jumlah makan serangga, bakteri dan juga fungi cukup tinggi. Sehingga diperlukan penangganan dengan tepat untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit. Pilihan yang paling umum dari petani adalah pestisida selain lebih mudah digunakan dan hasil pengendaliannya maksimal.




Ahli entomologi sebagai pakar terus mengembangkan pestisida dengan teknologi hayati. Untuk melangkah ke arah tersebut petani tetap harus tetap berproduksi. Dengan menggunakan pestisida kimia yang terdaftar dan sudah terlegalisasi untuk digunakan di Indonesia.


Daftar Pestisida Untuk Mengendalikan Hama Cabai

Hama cabai  Aphis sp. (Kutu Daun)

Kelompok pestisida : Insektisida

Bahan aktif : Abamektin, Produk : Supemec 18 EC, Produksi: PT Global Agrotech

Bahan aktif abamektin adalah senyawa kimia campuran 80% avermectin B1a dan <20% avermectin B1b.

Cara kerja Supemec 18 EC adalah racun sistemik atau dengan masuknya insektisida ke dalam jaringan tanaman. Kutu daun makan dengan cara menghisap cairan pada daun sehingga cairan tersebut yang ada insektisida dapat membunuh kutu daun. 

Bahan aktif; Dimethoate, Produk: Decafen 400 EC, Produksi: PT Delta Giri Wacana, Tbk

Bahan aktif dimethoate adalah inhibitor asetilkolinesterase yang menonaktifkan cholinesterase, enzim penting untuk fungsi sistem saraf pusat.

Cara kerja Decafen 400 EC adalah racun sistemik - kontak organofosfat, sasaran saraf dan otot sehingga menghambat asetilkolin. Hindari aplikasi ke gulma untuk pakan ternak karena insektisida ini sangat beracu. Aplikasi dapat dilakukan hanya pada sasaran populasi Aphis sp.

Bahan aktif: Profenofos, Produk: Tabard 500 EC, Produksi: 

Bahan aktif profenofos adalah insektisida organofosfat.

Cara kerja Tabard 500 EC racun perut dan kontak. Tabard 500 EC berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan. Emulsi adalah campuran dua cairan yang sejatinya tidak dapat bercampur bersama secara stabil.

Bahan aktif: Zeta-Cypermethrin, Produk: Fury 50 EC, Produksi: PT Bina Guna Kima/FMC

Bahan aktif zeta-cypermethrin adalah insektisida kontak berspektrum luas yang termasuk dalam kelas pestisida yang dikenal sebagai piretroid.

Cara kerja Fury 50 EC racun perut dan kontak piretroid dan piretrin. Merusak saraf dan otot dengan cara mengganggu aliran natrium dalam sel saraf serangga.

Hama cabai  Aphis craccivora (Kutu Daun)

Bahan aktif: Deltametrin, Produk: Starfos 25 EC, Produksi: Produksi: PT Bina Guna Kima/FMC

Bahan aktif deltametrin adalah insektisida yang termasuk dalam golongan piretroid. (Piretrin bunga krisan)

Cara kerja Starfos 25 EC racun perut dan kontak. Insektisida produk ini akan bereaksi dengna merusak perut dan lambung serangga.

Hama cabai  Bactrocera sp. (Lalat buah)

Bahan aktif: Imidakloprid, Produk: Bima 10 WP, Produksi: PT. Belirang Kalisari

Bahan aktif imidakloprid adalah insektisida berbentuk cairan atau tepung. Insektisida yang masuk kelompok neonikotinoid ini mempunyai sifat yang mudah larut dalam air.

Cara kerja Bima 10 WP adalah racun perut dan kontak. Bekerja secara neonikotinoid dengan sasaran saraf dan otot dan menyerang sistem syaraf (spesifik pada nAChR)

Bahan aktif: Imidakloprid, Produk: Topdor 10 WP, Produksi: Petrosida Gresik.

Cara kerja Topdor 10 WP sebagai racun sistemik, kontak dan racun lambung. Insektisida menargetkan imago dan ulat, dimana pola makan ulat ini pada buah sangat merusak pertanaman.

Hama cabai  Bactrocera dorsalis (Lalat buah)

Bahan aktif: Sipermetrin, Produk: Metrin 30 EC, Produksi: 

Bahan aktif sipermetrin adalah salah satu bahan aktif dari piretroid sintetik.

Cara kerja sama dengan piretroid dan piretrin. Pada serangga terjadi saluran natrium selalu terbuka, sehingga pada beberapa kasus menyebabkan reaksi berlebihan oleh saraf. Saluran natrium terlibat dalam penyebaran info potensial di sepanjang akson saraf.

Hama cabai  Bemicia tabaci (Kutu Kebul)

Bahan aktif: Asefat, Produk: Missel 75  SP, Produksi

Bahan aktif asefat adalah asam asetat atau asam cuka ethanoic acid. Salah satu senyawa organik yang berada dalam golongan asam alkanoat.

Cara kerja Missel 75  SP adalah insektisida sistemik yang bekerja dengan cara menghambat enzim cholinestrase. Insektisida ini golongan organofosfat mengendalikan serangga penggigit, pengunyah, dan menusuk menghisap batang, daun atau buah. 

Bahan aktif: Diafentiuron, Produk: Pegasus 500 EC, Produksi: PT Syngenta

Bahan aktif diafentiuron adalah bahan aktif yang termasuk kedalam golongan tiourea.

Cara kerja Pegasus 500 EC insektisida kontak dan lambung dan dapat juga digunakan sebagai akarisida. Untuk mengendalikan serangga dan bakteri. Insektisida ini sangat efektif untuk mengendalikan hama thrips dan kutu-kutuan pada tanaman apel, bawang merah, cabai, kentang, kubis, semangka, tomat dan lainnya.

Bahan aktif: Thiamethoxam, Produk: Actara 25 WG, Produksi: Prima Tani 

Bahan aktif thiamethoxam 

Cara kerja racun sistemik dan kontak dengan sasaraan saraf dan otaak. Penyemprotan volume tinggi: 0,1 g/l). Mirip dengan agonis asetilkolin, menyebabkan perangsangan ektrem (hyperexcitation). Asetilkolin adalah neurotransmitter utama dalam sistem saraf serangga pusat.

Hama cabai  Cercospora sp. (Cendawan Patogen)

Bahan aktif: Siprokonazol, Produk: Alto 100 SL, Produksi: PT Syngenta

Bahan aktif siprokonazol adalah fungisida sistemik.

Cara kerja Alto 100 SL fungisida yang mempunyai sifat sistemik dan kuratif untuk pengendalian cendawan patogen pada tanaman cabai.

Beberapa Produk Lain yang dapat digunakan untuk pengendalian Cercospora sp.

1. Bahan aktif: Propineb, Produk: Antracol 70 WP, Produksi: PT Prima Tani
2. Bahan aktif: Parakuat diklorida, Produk: Benhasil 50 WP, Produksi:
3. Bahan aktif: Tembaga oksiklorida, Produk: Cuprarikh 50 WP, Produksi
4. Bahan aktif: Klorotalonil, Produk: Daconil 500 SC, Produksi: PT Syngenta
5. Bahan aktif: Mankozeb + karbendazim, Produk: Delsene MX 80 WP, Produksi: PT Dupont
6. Bahan aktif: Propineb, Produk: Haticol 70 WP, Produksi, Produksi 7. Bahan aktif: Klorotalonil, Produk: Klorotop 75 WP, Produksi
8. Bahan aktif: Metil tiofanat, Produk: Topsin M 70 WP, Produksi: PT Petrokimia Kayaku
9. Bahan aktif: Mankozeb, Produk: Vondozeb 420 SC, Produksi: PT Nufarm

Hama cabai  Cloeosporium  sp. (Antraknosa Buah)

Bahan Aktif: Metil tiofanat, Produk: Topsin M 70 WP, Produksi: PT Petrokimia Kayaku

Bahan aktif metil tiofanat adalah fungisida bekerja secara sistemik, protektif dan juga kuratif untuk mengendalikan berkembangnya jamur.

Cara kerja Topsin M 70 WP secara sistemik dengan cara mengganggu mitosis dan pembelahan sel sehingga spora cendawan tidak terbentuk.

Hama cabai  Dacus  sp. (Lalat Buah)

Bahan Aktif: Beta siflutrin, Produk: Raydock 28 EC, Produksi: PT Tanindo Subur Prima

Cara kerja Raydock 28 EC adalah bahan aktif insektisida yang bersifat racun kontak dan lambung. 

Hama cabai  Erwinia carotovora (Penyakit Busuk Basah)

Bahan Aktif: Asilbenzolar-S-metil  + mankozeb, Produk: Bion M 1/48 WP, Produksi: PT Syngenta

Cara kerja Bion M 1/48 WP adalah fungisida berupa campuran dari mankozeb racun kontak dan sistemik. Fungisida protektif yang berbentuk tepung yang dapat disuspensikan berwarna coklat kekuning-kuningan, untuk mengendalikan penyakit yang disebabkan oleh cendawan dan bakteri.

Hama cabai  Fusarium sp. (Penyakit Busuk Basah)

1. Bahan aktif: Benomil, Produk: Anaconda 50 WP, Produksi: PT Maju Utomo Makmur
2. Bahan aktif: Trichoderma koningii, Produk: Saco P, Produksi: PT Tani Mas Subur

Cara kerja Saco P dengan menghambat pertumbuhan. Trichoderma, sp adalah salah satu mikroorganisme sebagai pupuk biologis tanah dan biofungisida. Mikroorganisme ini adalah jamur tanah yang dapat diisolasi dari perakaran tanaman.

Hama cabai  Gloeosporioides  sp. (Penyakit Busuk Basah)

Bahan aktif: Mankozeb, Produk: Vondozeb 420 SC, Produksi:

Cara kerja Vondozeb 420 SC pestisida berbentuk cairan pekat golongan Suspension Concentrate (SC). Bila di campur air, akan membentuk suspensi atau butiran partikel halus yang melayang-layang di air. 

Hama cabai  Helicoverpa armigera (Ulat Kapas)

Beberapa insektisida yang dapat digunakan untuk menangani ulat kapas:

1. Bahan aktif: Alfa sipermetrin, Produk: Valiant 50 EC, Produksi: PT UPL Indonesia
2. Bahan aktif: Klorpirifos, Produk: Nurelle D 500/50 EC, Produksi: PT Dow Agrosciences
3. Bahan aktif: Emamectin Benzoate, Produk: Iguana 50 EC, Produksi: PT Dalzon Chemicals
4. Bahan aktif: Imidakloprid, Produk: Bima 10 WP, Produksi;
5. Bahan aktif: Lambda-cyhalothrin, Produk: Matador 25 SC, Produksi: PT Syngenta

Hama cabai  Hemitarsonemus latus (Tungau)

Bahan aktif: Dikofol, Produk: Harad 200 EC Akarisida, Produksi: PT Delta Agro

Cara kerja akarisida : mengganggu proses respirasi atau pernapasan hama, menghambat transpor elektron pada mitokondria sel hama, mencegah pemanfaatan energi oleh sel hama.

Hama cabai  Leveillula taurica (Embun Tepung)

Bahan aktif: Belerang, Merk dagang : Microthiol 80 WG Fungisida Leveillula taurica

Penyakit embun tepung atau powdery mildew menyerang tanaman sayuran. Cendawan seperti Erysiphe spp. menyerang tanaman tomat, labu-labuan, dan brokoli dan (2) Leveillula taurica menyerang tanaman cabai  dan  terung.  Ditularkan  melalui  angin dengan gejala adanya bercak putih seperti tepung pada permukaan atas dan bawah daun. Daun  yang  terserang  menjadi  kuning,  mati  dan  gugur. Berkembang pada  suhu  15,6-32°C  dan  ternaungi dengan kata lain tidak terkena sinar matahari secara optimal.

Cara kerja Microthiol 80 WG : menghambat pertumbuhan dan perkembangan cendawan patogen.

Baca Juga
Hama Patek dan Ulat Buah pada Tanaman Cabai
Teknik Aplikasi Pestisida
Ulat Grayak dan Ulat Tentara yang Menyerang Padi
Toko Pertanian di Kabupaten Jombang

Post a Comment

Previous Post Next Post