5 Penyebab Kebangkrutan Usaha

natinedJs ⓚ Kebangkrutan usaha merupakan keadaan dimana nilai laba menjadi nol atau minus dan tidak ada lago pendanaan baik berupa cash money dan aset tetap dengan nilai jual atau pagu kredit untuk mengelola usaha atau bisnis tersebut. Kebangkrutran banyak terjadi karena pengaruh eksternal tapi tidak menutup kemungkinan faktor internal juga mempengaruhi.


Beberapa korporasi yang mengalami kebangkrutan :
  1. PT Nyonya Meneer dinyatakan pailit 3 Agustus 2017
  2. Toy R US dinyatakan pailit dengan dokumen kepailitan tanggal 19 September 2017
Beberapa usaha berskala kecil juga mengalami hal yang sama, apalagi usaha kecil sangat rentan dengan kebangkrutan berdasarkan 6 Ciri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah tidak ada sistem usaha yang formal, emotional relationship, hampir semua estimasi, bisnisnya campur aduk, one man show, dan organisasi usaha sangat simpel.

Tidak ada yang bisa menghindari kebangkrutan usaha, hanya saja ada cara yang dapat dihindari agar tidak mengalami hal tersebut. Dengan membaca penyebab kebangkrutan usaha kita dapat mengambil kesimpulan untuk menghindari kebangrutan tersebut.
  1. Tidak adanya perencanaan, arah dan tujuan perusahan.

    Dalam mengelola organisasi usaha tentunya ada perencanaan dalam usaha. Termasuk usaha jasa seperti bengkel, pangkas rambut dan lainnya. Bahkan obrok sayurpun demikian. Dengan perencanaan tersebut penghasilan usaha dialokasikan pada arah investasi tujuan organisasi.

    Bila terjadi penyelewengan tujuan, atau keadaan dimana internal organisasi melakukan tindakan fraud, harus demikian adanya sebuah organisasi usaha harus menyediakan pendanaan resiko bisnis agar ketika terjadi side streaming sudah ada pendanaan tetap untuk mengatasinya.

    'Komitmen untuk rencana, arah dan tujuan perusahaan, perubahan dinamis terjadi ketika faktor eksternal terjadi, misal perkembangan teknologi.
  2. Organisasi perusahaan tidak berjalan baik

    Dalam organisasi usaha, kewajiban setiap elemen adalah menjadi mesin usaha perusahaan. Sama seperti mesin pabrik, setiap kompartemennya saling membantu agar menghasilkan produk terbaik.

    Bila sudah terjadi kemerosotan moral kompartemen usaha coachig atau mengingatkan dan juga training diperlukan melakukan refreshment kembali kepada tugas pokok dan fungsi tiap kompartemen.
  3. Aktuasi terhadap perkembangan kompetisi usaha

    Kompartemen sales, marketing dan research produk dapat terlibat dalam melihat perkembangan kompetitor usaha. Memberikan upaya dalam pengelolaan difensif customer atau mempertahankan pelanggan.

    Lebih mudah merebut daripada mempertahankan. Ujiannya seperti itu, mengelola account aktif saja sudah dapat memberikan kontribusi positif selama kewajiban pokok tidak bertambah,
  4. Kontrol setiap bagian atau divisi

    Kerusakan mesin akan sering terjadi pada pabrik. Akan tetapi bila dilakukan maintaince dengan baik mesin dengan waktu kerja maksimal dapat diistirahatkan sementara, dan kemudian dapat berproduksi lagi.

    Sulit, untuk melakukan kontrol terhadap manusia yang mempunyai pikiran. Pada umumnya, kesamaan pikiran adalah intinya. Bila mengganti bagian, tersebut tidak akan memberikan efek besar selama nilai pekerja dalam bidang itu tetap sama. Ketika terdapat pekerja dengan pemikiran yang sama persis dengan arah organisasi usaha pertahankan.
  5. Fluktuasi ekonomi, bahan baku, dan kecurangan eksternal sehingga terjadi loss pada modal kerja atau stok barang.

    Perubahan ekonomi sangat cepat, perlu antisipasi dimana pergerakan ekonomi dan kebutuhan pasar dengan cepat, bahan baku dapat terjadi kelangkaan dimana banyak spekulasi tetapi bila organisasi usaha tersebut mempunyai supplier dengan eksistensi yang baik tidak akan mempengaruhi. Eksternal usaha dimana terjadi pencurian dan sebagainya adalah pengelolaan penting juga.

    Kejelian dalam mengantisipasi setiap perubahan adalah kuncinya. Tidak akan pernah organisasi usaha nol pembeli, akan tetapi jumlah pembeli yang kecil sangat mempengaruhi laba. Akan tetap ada saja pembeli.

    Jangkau setiap pembeli untuk tetap aktif melakukan aktivitas pembelian begitu juga sebaliknya dengan penjualan.  

Post a Comment

Previous Post Next Post