Daftar Ojek Online di Indonesia dan Sejarah Uber AT dijual ke Grab

natinedJs ⓚ 2018 Uber dan Grab akan menyatukan kegiatan operasi di Indonesia. Pelayanan bersama ini akan berlangsung dalam waktu dekat tepatnya 8 April 2018. Dengan permintaan dari aplikasi untuk mitra Uber dapat segera mendaftarkan kembali kemitraannya bukan pada Uber melainkan pada Grab.



Sebelum lebih lanjut ke sejarahnya proses akuisisi perusahaan tersebut. Ada baiknya menyimak daftar perusahaan penyedia jasa transportasi online di Indonesia.

Daftar Perusahaan Penyedia Jasa Layanan Transportasi Online atau Ojek Online;

GRAB

Berawal dari pertanyaan bisa tidak bepergian jauh aman dan nyaman?. Bentuk pertanyaan yang dibuat sahabat bisnis, sebagai awal mula membangun Grab di gudang kecil sewaan di Kuala Lumpur tahun 2012.

Transformasi Grab saat ini menjadi perusahaan teknologi terbesar di Asia Tenggara dengan fasilitas Mitra Driver Motor dan Mobil. Dua jasa transportasi online tersebut roda dua dan roda empat sudah melayani di Indonesia.

GOJEK

Mengambil konsep aplikasi pendahulunya sebagai jasa penyedia transportasi online Gojek dibentuk tahun 2010 dengan konsep call center. Perusahaan memandang sisi bisnis yang begitu dinamis sehingga Gojek mampu merambah 20 fasilitas aplikasi untuk jasa-jasa yang dibutuhkan masyarakat Indonesia.

Dengan kondisi tersebutpun, Gojek tetap menjalankan transportasi onlinenya. Dengan fasilitas Mitra Driver Motor dan Mobil

ANTERIN

Anterin adalah aplikasi mobile untuk menyediakan jasa angkutan ojek motor, transportasi mobil, pengiriman makanan, on-demand kurir serta truk. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2016 di Jakarta oleh Imron Hamzah dan Rachmat Efendi.

Layanan yang disediakan Mitra Anterin Motor dan Mobil.

INDRIVER

Jenis layanan tersedia Mitra In Driver Mobil.

ASIA TRANS

PT. ASIA TRANS TEKNOLOGI adalah perusahaan yang bergerak di bidang Teknologi, Transportasi dan Konsultan berdiri sejak tahun 2018. 

Layanan yang disediakan Mitra Trans Motor dan Trans Mobil.

Sejarah GRAB akuisisi UBER.

Kebanyakan mitra Uber tidak dapat menerima rencana tersebut. Dengan diumumkannya Grab resmi mengakuisisi Uber beberapa mitra Uber seperti mendapat sambaran. Antara percaya dan tidak percaya, 3 hal yang membuat mitra Uber keluhkan :
  1. Harus mendaftarkan ulang Kemitraan dengan Grab akan mengulang lagi proses tersebut padahal dengan berhenti sementara dapat mengurangi penghasilan.
  2. Aplikasi Uber tidak terpakai lagi, harus mendownload lagi dengan beban kuota lagi
  3. Atribut Uber Jaket dan Helm yang selama ini menghiasi transportasi roda dua online tidak akan berguna lagi. Padahal sudah dibeli dengan harga mahal. Bagaimana dengan nasib mitra Uber baru?
Dalam beberapa informasi terkait dengan akuisisi tersebut tidak akan merugikan mitra Uber, hanya saja dari tiga hal yang membuat mitra Uber keluhkan sudah dapat kita pastikan mau tidak mau ada sedikit waktu yang harus disita dalam hal pendaftaran ulang dan juga atribut tersebut.

Beberapa akuisisi yang tidak memberikan perubahan nyata dalam pola dan kebijakan perusahaan dan labour atau pekerja dalam perusahaan tersebut dapat kita lihat akuisisi yang dilakukan GoJek pada PT RUMA Arisan Mapan kerjasama tersebut dilakukan di Yogyakarta 18 Desember 2017 (sumber : republika). Akuisisi ini berjalan beriringan tidak merubah semua bentuk aplikasi dan apapun bahkan melakukan persamaan terhadap visi dan misi untuk meningkatkan akses, derajat, dan pendapatan bagi masyarakat berpenghasilan rendah melalui teknologi.

Ada baiknya hal tersebut juga terjadi dalam akuisisi Uber dan Grab karena jumlah mitra uber sudah besar akan sangat sulit untuk mempercepat proses kemitraan baru tersebut. 

Post a Comment

Previous Post Next Post