natinedJs ⓚ 2024 Materi klasroom kali ini membahas tentang aritmatika sosial. Tentunya bagi siswa yang pernah berjualan di sekolah atau menawarkan suatu produk ke teman sekolah atau tetangga. Berarti siswa tersebut telah mempunyai penalaran aritmatika untuk menghitung laba dan ruginya dari penjualan produk yang dijajakannya di sekolah.
Terkait dengan berwirausaha impelentasi aritmatika pada kehidupan sosial menjadi sangat penting agar dapat memberi kepastian pada setiap perhitungan penjualan. Siswa dapat belajar mengenal, menganalisa dan menyelesaikan masalah berkaitan dengan penjualan, pembelian, keuntungan kerugian, bunga tunggal, persentase, bruto, neto, tara. Aritmatika sosial merupakan bidang matematika terapan dalam kehidupan sehari-hari.
Aritmatika sosial dapat didefinisikan sebagai cabang ilmu matematika yang mempelajari korelasi eksponen antara angka dan objek tertentu.
Untung dan Rugi, Harga Pembelian/produksi, Harga Penjualan
Untung
Untung = harga jual - harga beli/produksi
Contoh;
Sekolah ingin membuat baju pelepasan siswa kelas 9, pembuat baju mendapat pesanan sebanyak 30 pcs dengan harga produksi 20.000/pcs. Baju tersebut dijual ke sekolah dengan harga 23.000/pcs.
1. Bandingkan harga penjualan dengan harga produksi?
Harga produksi = Rp 20.000,-/pcs x 30 pcs
= Rp 600.000,-
Harga penjualan = Rp 23.000,-/pcs x 30 pcs
= Rp 690.000,-
Harga penjualan > harga produksi.
Selisih harga penjualan dengan harga produksi = Rp 690.000,- - Rp 600.000,-
Kesimpulan : penjual untung dengan catatan harga produksi lebih rendah daripada harga penjualan atau sebaliknya.
2. Berapa persentase untung penjual baju tersebut?
Persentase untung = 15%
Rugi
Rugi = harga beli - harga jual
Contoh;
Om Wili membeli sepeda bekas lewat e-commerce dengan harga Rp 500.000,-. Saat COD om wili melihat banyak minus pada sepeda tersebut karena tidak dipakai rantai berkarat, rem tidak ada dll. Om wili tetap membeli kemudian ke bengkel sepeda untuk memperbaiki denga biaya Rp 200.000,-. Om Wili menjual kembali sepeda tersebut dengan harga Rp 600.000,- karena bengkel melihat banyak kerusakan pada sepeda.
1. Bandingkan kerugian om wili?
Modal beli sepeda = Rp 500.000 + Rp 200.000
= Rp 700.000
Harga penjualan = Rp 600.000
Harga penjualan < harga pembelian.
Selisih modal dengan harga penjualan = Rp 700.000 - Rp 600.000 = Rp 100.000
Kesimpulan : Om wili rugi sebesar Rp 100.000 dengan catatan harga penjualan lebih rendah dari harga pembelian.
2. Berapa persentase kerugian Om Wili?
Persentase Rugi = 14,28 %
Catatan : wajib hafal rumus agar tidak terbalik saat menggunakan penyebut saat ingin menentukan persentase.
Harga Jual dan Harga Beli
- Kondisi untung
Harga jual = harga beli + untung - Kondisi rugi
Harga jual = harga beli - rugi
= 80%
Potongan harga dari penjual (grosir) ke penjual retail (ecer) disebut discount/potongan harga
- Penjual menjual harga modal
- Penjual mendapa untung kecil
- Penjual rugi/cuci gudang
Variabel | Arti | Satuan (dalam kg) |
---|---|---|
Bruto | Berat Kotor | 20 |
Tara | Berat Kemasan | 0,2 |
Neto | Berat Bersih | 19,8 |
- Pajak penghasilan (PPh) mengakibatkan penerimaan berkurang. Artinya, Gaji yang diterima karyawan akan kena potongan pajak sebesar ketentuan.
- Pajak Pertambahan Nilai (PPN) mengakibatkan harga bayar menjadi bertambah. Artinya harga produk yang dibeli dari modern market, restoran dll bertambah karena ditambah dengan pajak.
Baca Juga |
---|
Perbandingan Trigonometri |
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel |
Persamaan Trigonometri Sederhana (Kelas X, dan XII) |
Tes Karakter Pribadi |