Cara Mengendalikan Ulat Krop Tanaman Sawi

natinedJs ⓚ 2025 Tanaman sawi diperkirakan merupakan tanaman yang berasal dari daratan tiongkok dan wilayah Asia Timur lainnya, dibudidayakan di wilayah tropis dan subtropis. Sehingga sawi disebut sebagai chinese cabbage atau kubis cina. Sayuran yang menjadi ciri khas bakso dan mie ayam di Indonesia dan menjadi sayuran favorit karena sangat mudah di masak. Sawi hijau mengandung protein, lemak, dan karbohidrat, mineral Ca, P, dan Fe serta aneka vitamin seperti Vitamin A, Vitamin B, dan Vitamin C. 


Sawi untuk sebagian besar pertanian di Indonesia dibudidayakan di daerah dengan ketinggian pada 1.000 meter dari permukaan laut. Di kenal sebagai sentra budidaya sawi dengan ketinggian dan kelembapan yang cocok seperti di Jawa Barat di Cianjur, Cipanas, Lembang dan Pengalengan dan  di Jawa Timur Daerah Batu Malang dan Tosari. Tanaman ini membutuhkan kelembapan cukup disarankan ditanam pada penghujung musim penghujan. Dapat di tanam dengan penyiraman air cukup dan suhu udara antara 27 derajat celcius dan pH 6-7. Bila melakukan penanaman di bawah kondisi normal dapat menyebabkan serangan hama seperti Ulat Krop spesies Crocidolomia binotalis.

Sebelum mengendalikan hama ini akan lebih tepat bila kita sebagai petani mengenal juga apa itu ulat krop?.

Ulat Crocidolomia binotalis menyerang tanaman sawi memakan daun dari ujung hingga ujung terutama daun vegetatif kemudian pindah ke daun tua dan ke daun muda lagi. Setelah mengalami metamorfosis akan menjadi ngengat. 

Ciri-ciri ulat krop

  • Telur Ulat krop yang baru menetas berwarna kelabu, kemudian berubah menjadi hijau muda. 
  • Tubuh berwarna hijau muda, pada bagian punggung (vertebrae) terdapat 3 baris yang berwarna putih kekuning-kuningan dan bagian perut (abdomen) berwarna kuning.
  • Bagian atas ulat atau  punggung terdapat 3 baris putih kekuning-kuningan dan dua garis di samping tubuhnya.
  • Kepala berwarna hitam.
  • Tidak berbulu bila di pegang atau dilakukan pengendalian mekanis dengan mengambil ulat satu per satu pada tanaman.

Serangan ulat krop pada tanaman sawi mulai terlihat pada tahap perkembangan ulat muda. 

Ciri- ciri serangan ulat krop 

1. Ulat muda sampai ulat dewasa memakan daun sehingga daun rusak berupa lubang-lubang.
2. Meninggalkan bercak kotoran pada daun.
3. Menyerang pucuk tanaman sawi sehingga menghancurkan titik tumbuh
4. Berpindah atau bergerak ke titik tumbuh memakan semua helaian daun dan hanya menyisakan tulang daun.
5. Daun berlubang, bila bagian pucuk yang terserang maka tanaman tidak dapat membentuk krop sama sekali. 

Tanaman sawi membentuk krop yaitu kumpulan daun-daun yang membentuk kepala. Sawi biasanya kepalanya berupa bunga, sedangkan kubis membentuk sayur dengan kumpulan daun-daun seperti kepala.

Dari ciri gejala tersebut bila kita mempunyai beberapa pokok tanaman dapat dilihat dengan kasat mata. Beberapa daun berlubang. Dan disarankan juga melihat bagian tengah kumpulan daun yang membentuk krop ada bekas kotoran ulat dan biasanya ulat berkumpul di bagian krop tersebut

Bagaimana cara menangani dan mengendalikan populasi ulat krop pada tanaman sawi?

Pengendalian Hayati

Untuk pertanian urban dengan penanaman hanya beberapa pokok tanaman saja. Petani dapat menggunakan pengendalian hayati dengan menggunakan ekstrak daun pepaya. 

Tinggi rendahnya berat segar daun sawi dipengaruhi oleh ada tidaknya serangan hama. 

Catatan:
Berat basah tinggi atau sayur  segar bila tingkat serangan rendah. Karena daun yang dirusak oleh ulat, Kuantitas berat basah dipengaruhi banyaknya jumlah daun tanaman sawi yang diserang oleh ulat krop.

Cara Membuat Ekstrak Daun Pepaya

1. Daun pepaya sebanyak 2,5 kg di pasar harga kurang lebih Rp 10.000,-
2. Dipotong kecil-kecil kemudian di blender hingga halus.
3. Bubur daun hasil blenderan rendam di dalam 2,5 liter air selama 24 jam.
4. Setelah di rendam kemudian disaring dengan kain halus untuk memperoleh ekstrak daun pepaya 100%.
5. Ekstrak yang sudah di saring diencerkan dengan aquades. Aquades adalah air murni yang dihasilkan dari proses penyulingan atau destilasi. Harga di e-comerce Rp 5.000,-

Bagaimana ekstrak daun pepaya dapat mengendalikan ulat krop?

Cara kerja pada ulat enzim papain dari ekstrak daun pepaya merupakan racun kontak yang masuk ke dalam tubuh ulat melalui lubang-lubang pori-pori. Setelah masuk, racun akan menyebar ke seluruh tubuh dan menyerang sistem saraf sehingga dapat membunuh ulat. 

Cara kerja pada ngengat enzim papain dapat menjadi enzim protease. Menyerang dan melarutkan komponen penyusun kutikula ngengat pada tanaman sawi yang telah disemprot dengan ekstrak daun papaya.

Pengendalian Kimiawi

Untuk pertanian urban dan skala luas dengan penanaman pokok yang banyak. Petani dapat menggunakan pengendalian kimiawi.

Bahan aktif yang digunakan dalam pengendalian secara kimiawi;

Bahan aktif : Sipermetrin
Produk : Sidamethrin 50 EC
Produksi : PT Petrosida Gresik

Insektisida racun kontak dan lambung. Berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan. Emulsi adalah bentuk pengapuran setelah dicampur air. Cairan kimia tidak pekat berwarna kuning dengan bau seperti tinner. 

- Cara pengaplikasian untuk tanaman sedikit dapat menggunakan semprotan 1 liter.
- Gunakan cup takaran 2-3 ml Sipermetrin per 1 liter air.
- Campur ke dalam air di tabung semprotan.
- Semprotkan insektisida pada bagian krop dan juga bawah daun.
- Semprotkan bila jumlah ulat sangat tinggi.

Bahan aktif : Diazinon
Produk : Diazinon 600 EC; Produksi PT Petrokimia Kayaku
Produk : Sidazinon 600 EC; Produksi PT Petrosida Gresik

Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan berwarna kuning kecoklatan yang dapat diemulsikan. Cairan pekatan berwarna kunis.

- Cara pengaplikasian untuk tanaman sedikit dapat menggunakan semprotan 1 liter.
- Gunakan cup takaran 2-3 ml Diazinon per 1 liter air.
- Campur ke dalam air di tabung semprotan.
- Semprotkan insektisida pada bagian krop dan juga bawah daun.
- Semprotkan bila jumlah ulat sangat tinggi.

1 2

Baca Juga
Hama Rumah Tinggal, Perkantoran, dan Mall
Pengendalian Hama Permukiman
Alamat Toko Pertanian Kabupaten Bogor
Alamat Toko Pertanian Lampung Lengkap


Post a Comment

Previous Post Next Post