Cara Menjadikan Anak Hobi Menulis

natinedJs ⓚ 2025 Menulis adalah kegiatan sehari-hari yang dilakukan setiap orang. Contoh yang paling mudah bagi seorang anak ketika ingin menulis cerita setelah seminggu libur lebaran. Kemudian seorang guru meminta tulisan berupa cerita tersebut dikumpulkan anak muridnya!. Tulisan itu merupakan pemaksaan untuk mengingat semua cerita atau pengalaman selama liburan. Nah, bagaimana membuat seorang anak menjadi hobi menulis? 


Membuat tugas membuat catatan setiap hari? Membuat seorang anak bercerita tentang aktivitasnya sehari? Keduanya saling terkait karena menulis ibarat berbicara, membawa setiap cerita yang ada di ujung bibir untuk menjadi frasa tertata dengan rapi dengan berbagai tanda tulis yang ada sesuai dengan aturan penulisan. Baik, tulisan cerita harian, cerita pendek, artikel sains, atau berbagai bentuk tulisan. Lalu siapa yang membaca? Pembaca pertama adalah si pembuat tulisan, dapat dibagikan ke keluarga, sahabat, atau publik.

Bagaimana Cara Menjadikan Anak Hobi Menulis?

Menulis berarti melatih intuisi dan kepekaan dalam menyampaikan perasaan atau pengalaman. Diperlukan penulisan berulang dari setiap tema yang ingin disampaikan penulis anak. Bila seorang anak sudah bisa menulis menggunakan pensil atau pena dan sudah bisa mengetik, dapat digunakan sebagai awal mula anak tersebut mau menulis.

Contoh : 

Minggu:

Ibu : Nak, besok hari pertama kamu sekolah, besok buatkan cerita hari pertama apa saja kegiatan di sekolah ya?

Anak : Baik ibu, aku tulis di kertas apa ku ceritakan saja?

Ibu : Tulis di kertas nak, kan kamu sudah bisa menulis!

Bila parent ingin kegiatan ini dilakukan setiap minggu bisa!. Atau ingin dilakukan setiap awal bulan juga bisa. Sehingga membiasakan seorang anak tidak melihat aktivitasnya biasa-biasa saja setiap hari. Karena, anak sudah bisa menggambarkan aktivitasnya dari cara anak tersebut merefleksikan kegiatannya dan menyampaikannya.

Dalam bentuk apa?

1. Point-point penting dalam aktivitasnya. Seperti jam 7 masuk sekolah bertemu dengan teman laki-laki berkulit putih dan menyapa. Jam 8 belajar matematika, membahas tentang penjumlahan. Sampai, ke ending yang diharapkan ibu gurunya mengajar dengan semangat.

2. Dalam bentuk paragraf yang diuraikan panjang sesuai dengan cerita yang di ingat seorang anak.

3. Dalam bentuk kata-kata biasa tapi setiap kata tersebut sudah memberikan gambaran tentang aktivitas anak.

Pola Cerita Dapat Difenisikan Menjadi;

1. Anak menyampaikan waktu secara terperinci.

2. Anak menyampaikan warna. Sepatu, tas, kacamata atau yang lainnya.

3. Anak menyampaikan bentuk. Meja bundar, kaki kursi tempat duduknya melengkung dan lainnya.

4. Anak menyampaikan karakter. Misalnya Fredi orangnya baik suka bagi makanan.

5. Anak menyampaikan percapakan-percakapan dengan teman. Misalnya Quen bilang apasi, apasi? Seolah-olah bernyanyi apathe-apathe lagu korea yang sedang populer saat ini. Tapi, dengan nada Indonesia untuk bercanda dengan temannya.

6. Anak menyampaikan nasihat guru secara detail. Misalnya Bu Dewi mengatakan setelah pulang sekolah harus makan kemudian langsung tidur siang biar tinggi badannya.

7. Anak menyampaikan keadaan badan sedang sakit atau tidak enak badan.

Masih banyak lagi hal positif dari mula-mula membentuk anak menjadi terbiasa atau hobi menulis. Bisa diuraikan berdasarkan pengaruh positifnya bagi anak. 

Memaparkan Kegiatan

Kegiatan di atas adalah cara anak menjadi hobi menulis dari mula. Memaparkan kegiatan, bukan berarti anak tidak bisa bercerita secara langsung. Melainkan untuk melatih motorik anak lebih ingin mengabadikan kegiatan seharinya dalam bentuk tulisan.

Siapa pembacanya? Orang tuanya sendiri (audience pertama yang akan menilai seberapa bagus tulisan tersebut disampaikan seorang anak).

Pada umumnya setiap karya anak akan membutuhkan apresiasi.

Memaparkan Sosok

Guru menjadi sosok yang ditemui anak setiap hari. Ya, paling tidak selama 6-8 jam setiap hari akan bertemu guru dengan berbagai sosok yang ada.

Ide untuk menyampaikan sosok kepada anak juga baik. Anak tersebut dapat menilai dari sudut pandangnya bagaimana seorang guru memberikan penjelasan dari setiap pelajaran yang disampaikan.

Tidak kalah penting adalah aturan dalam menuliskan sosok ini. Berikan anak ruang terbatas karena hal tersebut menyangkut aturan sehingga anak hanya akan memberikan informasi sosok ini secara terbatas. Tidak ada, hubungan emosional yang ditampilkan untuk memberikan penilaian buruk terhadap sosok.

Contoh:

1. Guru olahraga mengajar olahraganya selalu bersemangat, selalu menggunakan pakaian olahraga, selalu menggunakan pluit.

2. Guru olahraga selalu mengamati setiap murid supaya tidak bermain sendiri. Dia juga tegas menegur setiap murid yang bermain sendiri di lapangan.

Langkah-Langkah Menulis Bagi Anak

Tidak ada aturan baku untuk membuat anak mau menuliskan aktivitas hariannya. Atau menggambarkan sosok baik itu guru, teman atau orang-orang disekitarnya. 

Bebaskan anak untuk menuliskan berbagai tema. Sesuai tema yang diharapkan oleh orang tua.

Pada waktunya anak akan membentuk tema sendiri bila sudah terbiasa untuk menyampaikan berbagai hal melalui tulisan. Dan, ada hal yang cukup memberikan keuntungan artinya setiap rekaman peristiwa yang terjadi dalam bentuk tulisan tersebut menjadi kunci bagi anak bisa menulis secara berkelanjutan.

Kegiatan ini akan menjadi menyenangkan suka atau tidak suka. Anak menjadi terlatih, karena setiap anak juga tidak pernah menyukai untuk mencuci piring, tapi karena terbiasa tidak mau melihat piring kotor di wastafel sehingga anak tersebut dengan cepat merespon untuk mencuci piring kotor.

Arsip

Berbagai tulisan yang sudah di tulis anak ada baiknya diarsipkan.

Arsip menjadi penting karena bisa dilihat kembali. Kalau boleh dikatakan sebagai map yang berisikan tulisan-tulisan anak. Ada hal positif yang didapatkan dari arsip tersebut. Tulisan awal dengan pemikiran apa adanya dan revisi.

Tulisan awal bisa dipastikan sangat alami. Semua tampak apa adanya, arsip-arsip tersebut sebagai kegiatan membaca ulang apa yang sudah dituliskan kemudian di revisi dengan cara penyampaian yang berbeda.

Tujuan Perbaikan Tulisan

Dengan kata lain, bila ada beberapa kompetisi tulisan anak. Arsip tersebut dapat menjadi acuan bagi anak membuat tulisan-tulisan baru dengan cara yang baru.

Menjadi sumber-sumber cerita dimana seorang anak mempunyai banyak arsip yang dapat digunakan dalam pengembangannya ketika nanti seorang anak bertambah besar. 

Keuntungan Anak Menulis Bagi Anak

1. Mengenali kemampuan dan potensi diri.
2. Mengembangkan berbagai gagasan
3. Mengorganisasikan gagasan secara sistematis
4. Menilai gagasan sendiri secara obyektif.
5. Membiasakan diri untuk menuliskan permasalahan secara tersurat dan mendapat manfaat pemecahan masalah ter rekam.
6. Mendorong belajar aktif
7. Membiasakan anak berpikir dan menggunakan bahasa secara teratur.
8. Menguasai dan mengembangkan kosakata atau frasa sebanyak-banyaknya.
9. Mengembangkan pengetahuan dan menemukan gaya penyampaian yang paling baik dari pikiran.
10. Meningkatkan penalaran logika.

Baca Juga
Cara Melatih Anak Cepat Membaca : Anak SD 
3 Tahap Pendidikan di Indonesia
Cara Mengembalikan Kolom Komentar Menjadi Semula di Blog
Tes Karakter Pribadi

Post a Comment

Previous Post Next Post