natinedJs ⓚ 2025 Tomat merupakan tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan, dari Meksiko sampai Peru termasuk tumbuhan yang dapat tumbuh di berbagai iklim. Termasuk di Indonesia menjadi sayuran hortikultura yang digemari untuk di makan langsung atau dibuat bahan sambal. Beberapa tomat yang sering dijumpai di pasar yaitu tomat merah, tomat hijau (tomat muda) dan tomat kecil.
Apa saja yang termasuk keluarga Solanaceae yaitu kentang, tomat, terong, cabai, petunia, dan tembakau. Solanacea atau suku terong-terongan adalah tumbuhan berbunga. Sehingga dari kelima komoditas tersebut perlu dilakukan rotasi penanaman dengan tidak menggunakan tanaman Solanaceae bila terjadi serangan hama dan penyakit di area pertanaman. Kali ini kita akan membahas apa saja penyakit yang menyerang tanaman tomat? setelah sebelumnya kita mengenal hama yang menyerang tanaman tomat.
Penyakit tanaman tomat disebabkan oleh jamur atau cendawan, bakteri dan virus. Gejala yang ditimbulkan bisa dilihat dari perubahan bentuk dan warna daun. Penyakit pada tanaman tomat sering terjadi di musim penghujan dengan kelembaban dan curah hujan tinggi.
Berikut Penyakit yang Menyerang Tanaman Tomat
Penyakit Layu Fusarium
Penyakit ini disebabkan oleh Fusarium oxysporum. Fungi atau jamur Fusarium oxysporum merupakan jamur saprofit yang umumnya terdapat didalam tanah ada pula yang bersifat parasit. Fusarium sp. yang menyebabkan penyakit pembuluh dikelompokkan ke dalam Fusarium oxysporum.
Gejala Penyakit
1. Mula-mula tulang-tulang daun tampak pucat, terutama daun bagian atas, kemudian merunduknya tangkai daun dan akhirnya tanaman menjadi layu. Kelayuan dapat bermula dengan menguningnya daun terutama daun sebelah bawah sehingga tanaman menjadi kerdil.
2. Jika tanaman yang sakit itu dipotong dekat pangkal batang akan terlihat suatu cincin coklat pada berkas pembuluh.
3. Tanaman dengan gejala berat, gejala penyakit juga bisa terjadi pada tanaman sebelah atas. Pada tanaman yang sangat muda penyakit dapat menyebabkan matinya tanaman secara mendadak, karena pada pangkal batang terjadi kerusakan atau kanker yang menggelang, sedangkan tanaman dewasa yang terinfeksi sering dapat bertahan terus dan membentuk buah tetapi hasilnya sangat sedikit dan buahnya kecil-kecil).
Penyakit Bercak Coklat (Alternaria solani)
Tanaman tomat yang terserang Alternaria solani pada suhu (24-29°C) merupakan kondisi lingkungan yang kondusif untuk proses infeksi. Pada suhu optimum 28- 30°C, konidia akan berkecambah sekitar 40 menit dan akan dapat mempercepat proses infeksi pada tanaman jika kondisi basah dan kondisi kering saling berganti dalam periode singkat (musim penghujan).
A. solani menginfeksi daun atau batang dengan langsung menembus kutikula.
Gejala Penyakit
1. Kelayuan bermula dengan menguningnya daun terutama daun sebelah bawah sehingga tanaman menjadi kerdil. Jika tanaman yang sakit itu dipotong dekat pangkal batang akan terlihat suatu cincin coklat pada berkas pembuluh.
2. Tanaman dengan gejala berat, gejala penyakit juga bisa terjadi pada tanaman sebelah atas.
3. Tanaman vegetatif penyakit dapat menyebabkan matinya tanaman secara mendadak, karena pada pangkal batang terjadi kerusakan atau kanker, sedangkan tanaman generatif yang terinfeksi sering dapat bertahan terus dan membentuk buah tetapi hasilnya sangat sedikit dan buahnya kecil-kecil.
Penyakit Busuk Daun atau Hawar Daun
Sangat merusak dan sulit dikendalikan karena serangan jamur patogen. Phytoptora infestans memiliki banyak patogenisitas beragam. Pada umumnya, patogen ini berkembang biak secara aseksual dengan zoospora, tetapi dapat juga berkembangbiak secara seksual dengan oospora. Jamur ini bersifat heterotalik, artinya perkembangbiakan secara seksual atau pembentukan oospora hanya terjadi apabila terjadi mating (perkawinan silang) antara dua isolat karena Phytoptora infestans yang mempunyai mating type (tipe perkawinan) berbeda.
Gejala Penyakit
1. Daun yang terserang akan timbul bercak berwarna coklat hingga hitam. Awalnya pada sisi daun atau pada ujung daun hanya tertampak beberapa millimeter saja. Namun akhirnya meluas keseluruh bagian daun hingga tangkai daun.
2. Penyakit hawar daun ini menyerang pangkal daun, menimbulkan bercak berwarna hijau hingga coklat dan berair. Bercak dikelilingi oleh massa spongaria yang berwarna putih dengan lalat belakang hijau kelabu.
3. Gejala serangan penyakit bercak coklat yang disebabkan Alternania solani pada bagian daun tomat. 10 serangan lebih lanjut, penyakit ini dapat menyebar ke bagian batang, tangkai dan buah tomat.
Penyakit Crinivirus (Tomato chlorosis virus/ToCV dan Tomato infectious chlorosis virus/TICV)
Gejala terbatas pada jaringan floem dengan konsentrasi virus rendah dimana hal tersebut salah satu kendala untuk diagnosis keberadaan virus.
Gejala Penyakit
1. Infeksi Crinivirus pada tanaman tomat menyebabkan daundaun tomat klorosis, yaitu menguning di antara tulang daun (interveinal yellowing) yang berasosiasi dengan berkurangnya kemampuan fotosintesisnya.
2. Daun-daun menjadi rapuh (leaf brittleness), mengalami nekrotik pada beberapa bagian dan warna bagian yang nekrotik; merah keunguan (bronzing)
3. Kebugaran (vigor) tanaman menjadi sangat berkurang, dan apabila menghasilkan buah maka ukurannya jauh lebih kecil dari normal dan proses pematangannya terganggu, serta mudah gugur (early senescence) sehingga sangat menurunkan bahkan meniadakan nilai ekonomi tanaman yang terinfeksi.
Bercak daun Septoria
Gejala Penyakit
1. Fungi yang menyebabkan bercak hitam atau coklat pada daun tanaman yang lebih tua dan lebih rendah tetapi tidak pada buah.
2. Penyakit ini dapat dengan cepat menyebar ke atas tanaman, mempengaruhi pertumbuhan baru, menghasilkan buah yang kurang sehat atau beraroma, dan secara keseluruhan, membuat tanaman rentan terhadap sengatan matahari.
3. Gejala bercak daun Septoria sering samar dengan penyakit hawar daun karena gejalanya identik.
4. Bercak daun Septoria muncul daun yang lebih tua dengan titik-titik kecil berwarna coklat kehitaman.
Penyakit Antraknosa
Colletotrichum spp. antraknosa yang disebabkan oleh jamur Colletotrichum sp., merupakan penyakit yang sangat merugikan pada tanaman tomat. Antraknosa dapat menginfeksi organ tanaman tomat seperti pucuk, daun muda, buah, dan ranting. Jaringan tanaman yang lunak akan mudah terinfeksi oleh antraknosa.
Gejala Serangan
1. Buah ditandai dengan gejala awal berupa bintik-bintik kecil yang yang berwarna kehitamhitaman dan sedikit lekuk.
2. Serangan lebih lanjut mengakibatkan buah mengkerut, kering dan membusuk.
3. Kerusakan akibat penyakit antraknosa juga terjadi selama proses penyimpanan (pascapanen), terutama ketika dalam kondisi yang panas dan lembab yang mengakibatkan tanaman yang terserang terutama pada buahnya busuk dan mengering.
Pengendalian
Serangan penyakit pada tomat sering terjadi saat kelembaban dan curah hujan tinggi. Sehingga menyebabkan pertumbuhan bakteri, virus dan jamur lebih cepat.
Fungisida : Wettable Powder (WP) gunakan fungisida dengan kode kemasan WP. Baca juga : Formulasi pestisida.
Antracol 70 WP fungisida kontak memberikan proteksi pada daun berbentuk tepung yang dapat disuspensikan berwarna krem, untuk mengendalikan penyakit tomat.
Dosis 1,5 – 2,5 kg/ha, Penyemprotan dilakukan jika ditemukan bercak aktif per 10 tanaman dengan interval 5-7 hari.
Bakterisida : Wettable Powder (WP) gunakan fungisidan dengan kode kemasan WP.
Agrept 20 WP bakterisida merupakan bahan dan jenis bakterisida yang bersifat antibiotika, berbentuk tepung berwarna putih yang dapat suspensikan atau dicampur dengan air.
Penggunaan pestisida juga dapat di lakukan terutama untuk di pertanaman perkotaan dengan jumlah tanaman yang tidak terlalu banyak.