Jenis Hama yang Menyerang Tanaman Terung

 natinedJs ⓚ Petani perkotaan rata-rata bercocok tanam hortikultura dan tanaman hias. Tentunya hortikultura yang dimaksud adalah tanaman yang menghasilkan buah. Terung menjadi favorit dalam penanaman di pekarangan sempit karena hasil buahnya yang cepat dan mudah untuk di masak atau di olah menjadi penganan di dapur.


Bila tanaman telah tumbuh dan sudah berbunga secara agronomis penanaman tersebut telah berhasil. Tinggal menunggu hasilnya. Terung (Solanum melongena L.) menjadi komoditas sayuran buah penting dengan banyak varietas. Buahnya khas dengan berbagai bentuk dan warna diantaranya ungu, hijau, dan putih. Pembudidaya terung, beberapa kendala yang sering dihadapi urban farming yaitu serangan organisme pengganggu tanaman. Gangguan hama dapat menurunkan produksi karena mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman tidak maksimal.

Serangga hama yang sering mengganggu tanaman terung yaitu saat pertumbuhan vegetatif kutu putih (whitefly), thrips, aphid, wereng daun, kumbang lembing penggerek batang, kumbang melepuh, tungau merah dan penggulung daun. Saat pertumbuhan generatif atau masa berbuah penggerek pucuk dan buah terong. Untuk melindungi tanaman dari serangan hama dapat menggunakan pengendalian kimiawi dengan pestisida atau pengendalian  hayati dan mekanik.

Beberapa hama yang sering menyerang tanaman terung:

1. Belalang (Orthroptera: Acrididae)

Tahun 2022 terjadi serangan belalang di Kabupaten Madiun Jawa Timur. Serangannya sangat besar sehingga menyebabkan daun-daun tanaman terung banyak yang berlubang karena di makan belalang. Jenis dari belalang ini beragam yang menjadikan daun terung sebagai makanannya (Sumber: Suara Jatim, 2022). Beberapa jenis belalang yang sering menyerang tanaman terung: (1) belalang hijau (Oxya chinensis), (2) belalang kayu (Valanga nigricornis), belalang kembara (Locusta migratoria), belalang pedang (Sexava sp.).

Pengendalian:

Pengendalian yang efektif di bagi menjadi 3 sebagai bagian dari projek pekerjaan harian pada lahan pertanian:

Pengendalian kultur teknis : mengolah tanah dengan membajak tujuannya membalik tanah agar telur belalang mati karen terpapar sinar matahari. Sanitasi lingkungan dan juga dengan membuang daun busuk.

Pengendalian hayati : memanfaatkan predator atau hewan pemakan belalang seperti burung, atau katak.

Pengendalian kimiawi : menggunakan insektisida berbahan aktif asepat contohnya centafat 80 SP produksi PT CBA Chemical, diazinon contohnya diazinon 60 EC produksi CV Faedah Jaya, dan atau karbosulfan contohnya biothion 200 EC produksi PT Biotis Agrindo. 

2. Kumbang lembing Epilachna sp. (Wiedemann) (Coleoptera: Coccinellidae)

Kumbang lembing herbivora hama tanaman terung (Solanum melongena L.). Gejala terbentuk lubang pada daun dan hanya menyisakan tulang daun, kemudian daun mengering dan gugur dilakukan dengan cara menggores permukaan daun. 

Pengendalian :

Pengendalian hayati: menangkap dan membasmi kumbang lembing dengan di tangkap dan di buat menjadi pakan ternak.

Pengendalian kimiawi : menggunakan insektisida berbahan aktif Chlorpyrifos dan Cypermethrin contohnya starban 585 EC produksi PT Biotis Agrindo.

3. Wereng daun daun Amrasca sp. Distant (Hemiptera:  Cicadellidae), dan kutu daun Aphis sp. (Hemiptera: Aphididae).

Gejala serangan karena serangan wereng daun adalah daun menjadi berlubang, keriting, terpotong, atau tergunting. Terhambatnya pertumbuhan tanaman. Bila populasi tinggi akan menyebabkan kematian pada tanaman.

4. Bemisia tabaci atau kutu kebul

Bemisia tabaci atau kutu kebul hama tanaman terung. Kutu kebul merupakan penamaan karena serangga akan berterbangan seperti kebul atau asap apabila keberadaan serangga terganggu oleh gerakan tumbuhan atau angin atau sentuhan manusia. Saat musim penghujan hama ini populasinya menurun berbeda bila kondisi kemarau. Gejala serangan dari hama ini mengakibatkan bercak nekrotik pada daun. 

Pengendalian: menggunakan insektisida dengan bahan aktif klorotalonil contohnya daconil 75 WP  produksi PT Exindo Raharja Pratama (mengendalikan populasi fungi akibat serangan kutu kebul), azoksistrobin contohnya emperor 475 SC produksi PT Indoin Busines Group, dan difenokonazol contohnya top scor 250 EC produksi Indo tani. Secara teknis fokuskan penyemprotan pada bagian bawah daun.

5. Ulat jengkal Chrysoideixis chalcites (Lepidoptera: Noctuidae).

Ulat ini berjalan seperti jengkal memakan daun. Ciri-ciri kepala berwarna hijau dengan garis berwarna putih atau cerah di sepanjang bagian sisi tubuhnya. Gejala serangan pada terung rusak karena memakan bagian daun, sehingga daun akan berlubang. 

Tingkat kerusakan daun terhadap panen terjadi bila jumlah daun yang hilang sebelum pembungaan sebesar 30% dan 15% sesudah fase pembungaan. Dampak berkurangnya daun ini adalah tanaman tidak dapat berfotosintesis secara sempurna.

Pengendalian:

Pengendalian kimiawi : menggunakan insektisida dengan bahan aktif acephate contohnya orthene 75 SP produksi PT Indagro.

 6. Ulat grayak Spodoptera litura (Lepidoptera: Noctuidae).

Ulat S. litura setelah menetas akan memakan daun terung dari daun yang ditempati telur. Ulat akan merusak daun dengan cara meninggalkan sisa-sisa epidermis bagian atas yang membuat daun menjadi transparan atau tembus pandang. Terdapat kerusakan jaringan pada daun tersebut. Gejala serangan dapat berbeda ada yang tidak meninggalkan sisa-sisa pada bagian epidermis daun bagian atas dan tulang daun. Ada juga ulat yang memakan daun sehingga membuat lubang-lubang daun yang berukuran besar

7. Kumbang Epilachna sparsa

Kumbang E. sparsa berwarna jingga kusam dengan bintik-bintik hitam pada bagian elitranya. Gejala serangan pada terung kumbang memakan lapisan epidermis di bawah daun tetapi bagian atas atau daun tetap utuh. Dampaknya adalah daun yang di makan kumbang tinggal tulang daun dan menjadi kering seperti jaring. Kumbang ini aktif makan pagi hari dan aktivitas makannya menurun siang hari. Sore aktif makan dan malam aktifitas makannya menurun lagi.

Baca Juga
Hama Rumah Tinggal, Perkantoran, dan Mall
Pengendalian Hama Permukiman
Alamat Toko Pertanian Kabupaten Bogor
Cara Buat Benih Terung dari Buah Terung Masak di Pohonnya

Post a Comment

Previous Post Next Post