Pupuk dan Cara Pemupukan Tanaman Pertanian

 natinedJs ⓚ 2025 Pertumbuhan tanaman sangat bergantung dengan unsur hara dalam tanah. Tetapi tanah tidak bisa mempertahankan unsur hara karena iklim. Terutama saat hujan unsur hara tanah akan mudah terbawa oleh air sehingga menyebabkan tingkat kesuburan tanah berkurang. Usaha untuk meningkatkan produktivitas tanaman tersebut salah satunya dengan pemberian pupuk.


Tanaman pada umumnya membutuhkan pupuk. Oleh karena itu pemupukan merupakan hal penting dalam budidaya tanaman pertanian. 

Jenis pupuk antara lain :

1. Pupuk organik : pupuk kandang, pupuk hijau, pupuk hayati, pupuk serasah, pupuk kompos, dan humus.
2. Pupuk anorganik atau kimia : urea, ZA (Zwavelzure Amonium), SP-36 (Super Phosphate), KCl (Kalium Klorida), NPK Phonska (Nitrogen Phospate Kalium), Dolomite (Kapur Karbonat) dan ZK (Zwavelzure Kali). 

Kita akan membahas 3 pupuk yang sering di aplikasikan petani.

Urea

Keunggulan penggunaan pupuk urea dengan ciri bentuk: berupa butiran kristal kecil (pril) berwarna putih. Kemasan pupuk urea subsidi berwarna pink atau merah muda.

Keunggulan pupuk urea:

1. Mudah larut dalam air (higroskopis).
2. Mudah diserap oleh akar tanaman.
3. Mempercepat pertumbuhan tanaman, terutama daun.
4. Membuat daun tanaman lebih hijau. 

NPK Phonska (Nitrogen Phospate Kalium)

Keunggulan penggunaan pupuk majemuk NPK dengan ciri warna: butiran pupuk NPK berwarna biru langit atau biru muda. Bentuk pupuk butiran atau granule. 

Keunggulan pupuk NPK :

1. Pupuk tunggal dengan kandungan pupuk tunggal, yaitu N (Nitrogen), P (Phospat), dan, K (Kalium).
2. Pupuk NPK bersifat higroskopis, artinya mudah larut dalam air sehingga mudah diserap oleh tanaman.
3. Pupuk NPK digunakan untuk memacu pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman. Artinya pada saat bunga sudah muncul.

Contoh Pupuk NPK: Pupuk NPK 15-15-15 dan NPK 16-16-16 adalah contoh pupuk majemuk yang umum digunakan. 

Contohnya : NPK Mutiara 16-16-16 Produksi PT Meroke Tetap Jaya. (Lihat Produk dan Order Produk Sekarang!)

Pupuk Organik Cair

Keunggulan Penggunaan Pupuk cair:

1. Memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologis tanah
2. Meningkatkan produksi tanaman, meningkatkan kualitas produk tanaman, mengurangi pengunaan pupuk anorganik.
3. Alternatif pengganti pupuk kandang.
4. Meningkatkan pembentukan klorofil daun,
5. Meningkatkan vigor tanaman sehingga tanaman menjadi kokoh
6. Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan.

Pupuk organik cair dapat dibuat dengan mudah. Dari bahan-bahan organik disekitar lingkungan tempat tinggal, dapat berupa sampah organik rumah tangga, limbah pertanian dan kotoran ternak.

Contohnya : Super Terobos produksi UD Tani Utama. (Lihat Produk dan Order Produk Sekarang!)

Sifat tanaman yang perlu diperhatikan dalam pemupukan adalah penggunaan unsur hara oleh tanaman dan sifat-sifat akar tanaman yang menentukan cara penempatan pupuk. Contohnya aplikasi pupuk di tanaman perkebunan dimana pupuk akan di sebar melingkar di bawah garis lingkar luar daun.

Jenis Pupuk yang digunakan Setiap jenis pupuk mempunyai kandungan unsur hara, reaksi fisiologis, kelarutan, kecepatan bekerja yang berbeda-beda.

Waktu Pemberian Pupuk yang bekerja cepat sebaiknya diberikan setelah tanam atau diberikan sedikit demi sedikit dalam 2 atau 3 kali pemupukan, karena umumnya pupuk ini mudah tercuci.

Dosis Penggunaan Pupuk

Dampak penggunaan pupuk tidak sesuai prosedur:

1. Semakin tinggi dosis pupuk yang digunakan maka hasilnya akan menurun atau tanaman tidak produktif.
2. Penggunaan pupuk anorganik secara berlebihan akan berdampak pada penurunan kualitas tanaman, kualitas tanah serta lingkungan.
3. Pupuk yang diberikan secara berlebihan tidak dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Malah akan berakibat tidak baik pada lingkungan yang ditunjukkan oleh rendahnya kualitas tanah.
4. Dosis pupuk untuk tanaman harus sesuai dengan kebutuhan tanaman.
5. Mempertimbangkan kadar unsur hara yang tersedia dalam tanah, sehingga pemberian pupuk tidak berlebihan dan percuma bagi tanaman. Tanah kekurangan unsur hara biasanya akan memperlihatkan pertumbuhan tanaman kerdil di awal.
6. Pemupukan dengan dosis yang tinggi juga menyebabkan tanaman mengalami keracunan unsur hara.

Aplikasi Pemupukan Tanaman

Pemupukan melalui akar tanaman

Pemupukan melalui akar tanaman merupakan cara yang sering digunakan petani. Beberapa metode yang digunakan diantaranya;

a. Broadcast (disebar) pemupukan dengan cara disebar merata di permukaan tanah.

Pupuk diberikan ke media tanam dengan cara disebar di atas permukaan media saat pengolahan tanah, sehingga pupuk tercampur merata dengan tanah. Kekurangan pemupukan dengan cara sebar ini berpotensi tinggi merangsang pertumbuhan tanaman-tanaman pengganggu (gulma).

Cara sebar dilakukan jika :

1. Jarak tanam rapat sehingga tanaman berjumlah sangat banyak tersebar di lahan.
2. Perakaran tanaman yang menyebar di dekat permukaan tanah
3. Volume pupuk yang digunakan berjumlah banyak.
4. Tingkat kelarutan pupuk tinggi agar semua tanaman dapat menyerap pupuk.
5. Tingkat kesuburan tanah yang relatif baik

b. Pemupukan pada tempat tertentu (placement):

Terdapat berbagai macam cara aplikasi pemupukan dimana pupuk ditempatkan pada tempat tertentu seperti barisan lurus di antara larikan atau barisan tanaman, membentuk garis lurus, atau membentuk lingkaran di bawah tajuk tanaman. 

- Alur pemupukan dibuat dengan membuat semacam kanal dangkal sebagai tempat pupuk dengan mencangkul tanah selebar kurang lebih 10cm dengan kedalaman kurang lebih 10 cm dari permukaan tanah. 

- Setelah pupuk diletakkan di dalam alur, kemudian ditutup kembali dengan tanah. 

- Ada juga beberapa aplikasi lain yang memodifikasi cara ini ini, misalnya dengan cara membuat sejumlah lubang sedalam dan dengan jumlah lubang tertentu menggunakan tugal atau linggis melingkar di bawah tajuk kemudian pupuk diisikan ke dalam lubang lalu lubang ditutup tanah kembali.

Beberapa penempatan pupuk:

a. Sideband (disamping tanaman) pemupukan dengan cara diletakkan di salah satu sisi atau kedua sisi tanaman
b. In the row (dalam larikan) pemupukan dengan cara diberikan dalam larikan tanaman
c. Top atau side dressed
d. Pop up pemupukan dengan cara dimasukkan bersamaan dengan biji yang ditanam

Pemupukan melalui daun 

Foliar application atau pemupukan melalui daun

Pemupukan melalui air siraman 

Fertigation atau pemupukan melalui air irigasi

Cara Penempatan Pupuk di polybag : 

a. Dapat di larutkan ke dalam air dengan takaran yang sesuai dengan prosedur.
b. Dapat di sebar merata di permukaan tanah.
c. Dapat di semprot langsung ke daun. Tidak menggunakan pupuk larut yang dapat merusak daun lihat prosedur penggunaan dalam kemasan.

Waktu Pemberian Pupuk yang Tepat

Waktu pemupukan yang tidak tepat dapat menyebabkan tanaman mengalami kekurangan atau kelebihan unsur hara. Pertumbuhan tanaman dan hasil produksi buah tidak maksimal. Pada fase vegetatif tanaman membutuhkan unsur hara yang cukup, lengkap dan seimbang agar pertumbuhannya tidak terganggu mulai dari benih, berbunga hingga berbuah.

Fase Vegetatif

Pupuk urea biasanya diberikan 3 kali, yaitu pada saat 7 HST, 30 HST, dan 45 HST. Waktu pemberian pupuk urea pemupukan dasar diberikan pada saat tanaman padi berumur 1–14 HST, pemupukan susulan I (21- 28 HST) dan pemupukan susulan II saat tanaman padi berumur 35–50 HST.

Waktu pemberian pupuk urea 

Pupuk urea disarankan untuk diaplikasikan ketika suhu sedang antara 28-30०C di pagi atau sore hari

Fase generatif atau berbunga

Taburkan setengah sendok makan pupuk NPK di sekeliling pangkal batang, jangan sampai mengenai batang. Lakukan hal yang sama setiap 10 hari sekali. Pemberian pupuk NPK bisa dilakukan dengan cara ditabur atau dilarutkan. 

Ditabur: Jeda waktu pemberian pupuk sekitar 2 minggu sekali.
Dilarutkan: Jeda waktu pemberian pupuk sekitar 1 minggu sekali. 

Waktu pemberian pupuk NPK:

Pemberian pupuk NPK sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari saat suhu tidak terlalu panas. Pastikan pupuk NPK tidak kontak langsung dengan batang atau daun tanaman, karena dapat menyebabkan kerusakan. 

Baca Juga :

Post a Comment

Previous Post Next Post