Istilah | Pengertian |
---|---|
Bahan Aktif | bahan kimia dan atau bahan lain yang terkandung dalam Pestisida dan pada umumnya merupakan bahan yang berdaya racun. |
Batas Maksimum Residu (BMR) | batas dugaan maksimum residu. Pestisida yang ada dalam berbagai hasil pertanian yang diperoleh. |
Decomposition Time 50 (DT 50) | waktu yang diperlukan untuk terjadinya 50% dekomposisi berupa disipasi dan degradasi suatu bahan kimia di suatu media. |
Dosis | Takaran/ ukuran dalam liter, gram atau kg yang digunakan untuk mengendalikan hama atau penyakit per satuan luas tertentu. |
Formulasi | campuran bahan aktif dengan bahan lainnya dengan kadar dan bentuk tertentu yang mempunyai daya kerja sebagai Pestisida sesuai dengan tujuan yang direncanakan. |
Eksplosi | Serangan OPT yang sifatnya mendadak, populasinya berkembang sangat cepat dan menyebar luas dengan pesat. |
Insektisida Non Sistemik | Pestisida yang setelah diaplikasikan/disemprotkan pada tanaman sasaran tidak diserap oleh organ-organ tanaman, baik lewat akar, batang atau daun. |
Insektisida Sistemik | salah satu jenis insektisida yang dapat diserap oleh organ-organ tanaman, baik lewat akar, batang atau daun. |
Insektisida Sistemik Lokal | kelompok insektisida yang dapat diserap oleh jaringan (umumnya daun), tetapi ditranslokasikan ke bagian tanaman lainnya. |
Iritasi | gejala inflamasi yang terjadi pada kulit atau membran mukosa, segera setelah perlakuan berkepanjangan atau berulang dengan menggunakan bahan kimia atau bahan lain. |
Label | tulisan dan dapat disertai dengan gambar atau simbol, yang memberikan keterangan tentang pestisida, dan melekat pada wadah atau pembungkus Pestisida. |
Lethal Concentration 50 (LT50) | konsentrasi yang diturunkan secara statistik yang dapat diduga menyebabkan kematian 50% dari populasi organisme dalam serangkaian kondisi percobaan yang telah ditentukan. |
Lethal Time 50 (LT50) | waktu dalam hari yang diperlukan untuk mematikan 50% hewan percobaan dalam kondisi tertentu. |
Lethal Dose 50 (LD50) | dosis tunggal bahan kimia atau bahan lain yang diturunkan secara statistik yang dapat diduga menyebabkan kematian 50% dari populasi organisme dalam serangkaian kondisi percobaan yang telah ditentukan. |
Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) | Semua organisme yang dapat merusak/ mengganggu kehidupan atau menyebabkan kematian pada tanaman pangan dan hortikultura, termasuk di dalamnya adalah hama, penyakit dan gulma. |
Pencelupan (Dipping) | salah satu cara melindungi bahan tanaman agar terhindar dari hama atau penyakit bahan tanaman, biasanya pencelupan dilakukan dengan mencelupkan bibit atau stek kedalam larutan Pestisida. |
Pengasapan (Fogging) | penyemprotan Pestisida dengan volume ultra rendah dengan menggunakan ukuran droplet yang sangat halus. |
Pengembusan (Dusting) | salah satu cara aplikasi suatu Pestisida yang diformulasi sebagai tepung hembus. |
Pestisida | semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk : |
Pestisida untuk penggunaan umum | Pestisida yang dalam penggunaannya tidak memerlukan persyaratan dan alat-alat pengamanan khusus di luar yang tertera pada label. |
Pestisida untuk penggunaan terbatas | Pestisida yang dalam penggunaannya memerlukan persyaratan dan alat-alat pengamanan khusus di luar yang tertera pada label. |
Pestisida Dilarang | suatu jenis Pestisida yang di larang untuk semua bidang penggunaan atau bidang penggunaan tertentu dengan tujuan melindungi kesehatan manusia dan lingkungan hidup. |
Racun Kontak | salah satu insektisida yang dapat masuk ke dalam tubuh serangga lewat kulit bersinggungan langsung (kontak langsung). |
Racun Lambung (Racun Perut, Stomach Poison) | insektisida yang membunuh serangga sasaran bila insektisida tersebut masuk ke dalam organ pencernaan serangga dan diserap oleh dinding saluran pencernaan. |
Racun Pernapasan | suatu jenis insektisida yang bekerja lewat saluran pernapasan. |
Residu Pestisida | sisa-sisa Pestisida, termasuk hasil perubahannya yang terdapat atau dalam jaringan manusia, hewan, tumbuhan, air, udara atau tanah. |
Resistensi | menurunnya kepekaan hama, penyebab penyakit dan /atau gulma terhadap Pestisida tertentu (Kebal). |
Resurjensi | peningkatan populasi organisme sasaran setelah perlakuan dengan Pestisida. |
Seed Dressing (SD) atau Seed Treatment (ST) | Pestisida berbentuk tepung yang khusus digunakan untuk perawatan benih. |
Selektivitas Herbisida | kemampuan insektisida memilih tumbuhan yang dikendalikannya dalam hubungannya dengan tanaman pokok. |
Selektivitas Insektisida | kemampuan insektisida memilih OPT sasaran tanpa merugikan organisme non target termasuk musuh alami hama. |
Soluble Liquid (SL) | Pekatan cair bila dicampur air akan membentuk larutan. Pestisida ini digunakan dengan cara disemprotkan. |
Tepung Hendus atau Dust (D) | Pestisida siap pakai dengan konsentrasi rendah yang digunakan dengan cara dihembuskan |
Ultra Low Volume (ULV) | sediaan khusus untuk penyemprotan dengan volume ultra rendah. |
Umpan atau Bait (B) Ready Mix Bait (RB atau RMB) | formulasi siap pakai yang umumnya digunakan untuk formulasi rodentisida sebagai umpan. |
Water Dispersible Granule (WG atau WDG) | bentuk butiran, mirip G (Granule) tetapi penggunaannya sangat berbeda yaitu harus diencerkan dengan air dan digunakan dengan cara disemprotkan. |
Wettable Powder (WP) | bentuk formulasi tepung (WP) yang dapat disuspensikan dalam air. |
Kembali Ke Halaman Sebelumnya
Tags
KlasAgri